9 • Apartement.

25.3K 2.4K 25
                                    


Pria Kim menatap wajah polos pemuda Jeon yang tengah terlelap dengan penuh damba. Tangan besar nya perlahan mengelus lembut pipi yang mulus itu.

"Cantik, cantik sekali." Mengecup pipinya sekilas, sebelum akhirnya kembali mengamati.

Bibir itu.. Ah, bagian yang paling disukai Taehyung dari Jungkook. Bibir tipis yang membuatnya kecanduan saat pertama kali merasakannya.

Ia mengambil ponsel di dashboard, lalu mendial nomor eomma Jeon.

"Eomma, apa aku boleh membawa Jungkook ke apartemen ku lagi?"

".....!"

"Ahaha, iya eomma. Terimakasih banyak,"

"....."

"Ya, selamat malam." Tersenyum sekilas, sebelum menekan tombol merah untuk memutus panggilan.

"Satu hari lagi bersama Jungkook ku." Menyeringai senang.










• • •

"Hey, bangun sayang..." Ujar Taehyung lembut sambil mengusap pipi gembil Jungkook.

"Eung.." Perlahan membuka netra kelamnya, Jungkook tersenyum saat mendapati wajah tampan kekasihnya di depan mata.

"Ini dimana?" Pandangannya mengedar, mendapati kamar dengan nuansa modern namun luas dengan aroma yang khas.. Aroma Taehyung.

"Kita di apartemen ku, sayang."

"Lagi? Apa kau sudah mengatakannya pada eomma?"

"Tentu saja. Ia sangat mendukung hal itu," Taehyung tersenyum senang.

"Oh baiklah, apa kau menyediakan makanan?" Tanya Jungkook dengan polosnya.

Astaga... Buntalan kelinci ini, -kth

"Ada, tunggu sebentar oke?"

Pria Kim beranjak, namun langkahnya terhenti saat ujung kemejanya digenggam oleh Pemuda Jeon.

"Disini saja.." Rengeknya manja.

Taehyung tertawa.

"Lalu bagaimana caranya aku mengambil cemilan untukmu, hm?"

"Tidak mau cemilan. Mau Taehyungie saja." Jungkook merangsek masuk dalam dekapan hangat Taehyung, lalu mengendusi tubuhnya seperti seorang kelinci.

"Hey, berhenti mengendusku seperti itu." Taehyung mengelus surai halus Jungkook.

"Aku suka aroma Taehyungie," gumam Jungkook sambil tetap mengendusi tubuh Taehyung.

Yang lebih tua hanya tertawa.

"Sebentar saja, oke?"

Perlahan ia melepaskan pelukan, lalu keluar dari kamarnya meninggalkan Jungkook yang merengut diatas ranjang.

Sebelum sebuah ide cemerlang muncul bak lampu bohlam di kepalanya.









• • •

"Mari kita lihat..." Jungkook menyeringai tepat di depan lemari rahasia Taehyung.

Salahkan saja Taehyung yang tidak memperbolehkan nya untuk membuka lemari itu bahkan sejak pertama kali ia menginjakkan kaki disini. Dia kan tipikal orang yang kepo.

Krek...

Lemari tua itu perlahan terbuka, dan isinya sontak membuat Jungkook membelalak kaget dan sebisa mungkin tak berteriak.

Yang ia lihat adalah ratusan foto dengan dirinya sebagai objek yang tertempel di lemari tersebut, juga beberapa sticky note yang ditulis oleh Taehyung.

Mendekat, Jungkook mengamati satu sticky note yang paling mencolok dengan tinta merah.

'Jeon Jungkook hanya milik Taehyung, selamanya.'

Lantas Jungkook merinding melihatnya. Dengan cepat ia menutup lemari itu dan melompat ke atas ranjang.

Pelipisnya mengeluarkan keringat dingin, dengan gugup ia mengigit selimut yang melapisi tubuhnya.

Taehyung... Terobsesi?

"JUNGKOOKIE~" suara husky khas milik Taehyung terdengar menggema dari luar kamar.

Tubuh Jungkook bergetar ketakutan.

Pintu pun terbuka, menampilkan Taehyung yang tengah membawa nampan berisi susu vanilla dan 2 bungkus biskuit.

"Hey, kenapa hm?" Berjalan mendekat, lalu mengelus pucuk kepala Jungkook.

"Ah.. A-aku b-bermimpi buruk. Y-ya, mimpi b-buruk. Hehe..." Dengan gugup, Jungkook menggaruk tengkuknya.

"Begitukah? Lebih baik kau meminum susu yang telah aku buat."

Jungkook sebisa mungkin tak menunjukkan raut ketakutan nya di hadapan Taehyung.

Bagaimana caranya Taehyung mengetahui perisa susu favorit nya? Dan bagaimana ia tau.. Jungkook menyukai biskuit susu.

Bahkan eommanya pun tak tau kesukaannya yang satu itu.

"Kenapa? Tak suka ya?" Pertanyaan Taehyung memecah lamunan Jungkook.

"T-tentu saja.. Suka. Taehyungie tau dari mana aku m-menyukai susu vanilla dan.. biskuit susu?" Tanya Jungkook ragu-ragu.

Taehyung terdiam sejenak.

"T-tentu saja karena insting cinta! Hehe," Yang lebih tua menunjukkan cengiran kotaknya.

Bohong.

Jungkook tau itu semua bohong.

Tapi ia harus tutup mulut agar Taehyung tak marah padanya karena ia sudah membuka lemari rahasia itu tanpa izin.









Tbc.

Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang