(14)

8.5K 834 34
                                    


Hubungan Jesse dan Max berjalan dengan mulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hubungan Jesse dan Max berjalan dengan mulus. Tidak ada hal perlu dikhawatirkan seperti yang dikatakan Kayla Winters. Baik Jesse maupun Max menikmati hubungan ini. Belum ada dari mereka yang ingin memikirkan apa yang mungkin terjadi saat Max pergi kuliah dan meninggalkan Jesse di Westerly. Jesse tidak mungkin mencari pemuda yang lebih dari Max. Maxime Beverly adalah bintang dan Jesse tak mungkin meraih yang lebih tinggi lagi.

Biar bagaimanapun, sepintas pemikiran bahwa Max mungkin menginginkan gadis lain membuat Jesse bergidik. Namun melihat betapa Max begitu manis padanya dan tak ingin terpisah, membuat Jesse mempercayai Max. Sekarang saja Max mulai mengikutinya kemanapun. Jesse khawatir hubungannya dengan Max akan berubah seperti yang terjadi pada Cara dan Rick. Tidak, bukan yang seperti itu yang Jesse inginkan. Kadang-kadang Jesse butuh ruang untuk dirinya dan buku-buku, sementara Max punya futbol dan teman-teman populernya.

"Jesse, kau ikut, kan?" tanya Cara yang duduk di kursi belakang penumpang ketika mereka menuju ke sekolah. "Bukannya kau belum pernah menonton Max?"

"Karena aku tidak tahu apa yang seru dari menonton cowok-cowok saling membenturkan tubuh begitu," ujar Jesse. Ia tahu Max akan menghadapi pertandingan besar menghadapi SMA dari Rhode Island. Max memberitahunya. Sudah berminggu-minggu musim pertandingan antar SMA dibuka. Max sudah memenangkan banyak pertandingan untuk babak kualifikasi dan penyisihan. Max menghabiskan akhir pekannya untuk ke luar kota dan bertanding, setelah banyak latihan yang harus ia lakukan di hari lain, tapi Jesse belum sekalipun menonton pertandingan Max.

"Ayahku selalu tercekat saat Max terguling dan ditindih orang-orang yang punya berat ratusan pound," kata Cara.

Max terkekeh. "Aku terharu, Dik. Trims."

Cara menyeringai. "Tapi aku menikmatinya tergencet seperti itu."

"Kau akan merindukanku kalau aku pergi kuliah nanti," kata Max. Ia melirik Jesse dan membelai tangan Jesse dengan satu tangannya yang bebas sementara matanya kembali ke jalanan. "Datanglah, Baby J."

Jesse tidak yakin ia mau melihat Max tergencet meski Max punya tubuh yang sama besarnya seperti pemain futbol pada umumnya dan ia seorang gelandang andalan SMA mereka. "Aku... mungkin harus mengurus sayuran ayahku."

"Tenang saja," tukas Cara. "Aku akan membuat seluruh karyawan Beverly House menonton. Aku juga akan mengundang ibu dan adik Rick. Aku juga bisa meminta keluarga McGraw hadir. Jangan khawatirkan sayurnya."

Jesse yakin Cara bisa melakukan itu. "Kau tidak bisa melakukan itu," balasnya. "Jika karyawan Beverly House menonton, mungkin Beverly House akan tutup."

"Biar saja," dengus Cara. "Ini pertandingan terakhir Max di SMA. Semua orang harus menontonnya. Lagipula ini akan topik hangat di kota karena kita yang akan jadi tuan rumah."

"Itu artinya, aku tidak boleh mengecewakan warga kota," kata Max. "Lagipula, pacarku akan menonton. Aku tidak mungkin mempermalukan diri."

"Aku belum bilang akan datang atau tidak," sahut Jesse.

RECOVER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang