BEVERLY HOUSE SERIES #2
√ Completed √
Jesslyn McGraw baik-baik saja selama menjauh dari mantan kekasihnya, Maxime Beverly. Jesse sebisa mungkin menghindari Max yang tampan, penuh pesona, dan berbakat mematahkan hati wanita. Tapi Jesse tidak bisa mel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jesse terbangun pukul empat keesokan paginya. Meski ia meyakini tubuhnya luar biasa lelah setelah pesta Cara semalam dan mendorong tubuhnya untuk kembali tidur, Jesse tidak bisa menghentikan otaknya yang terus memikirkan Max. Jesse menyingkap tirai jendelanya dan melirik ke kamar Max yang diterangi cahaya temaram. Setelah hubungannya dengan Davis berakhir, berarti ini saatnya Jesse membangun hubungannya kembali dengan Max.
Tapi darimana ia harus memulai?
Jesse tidak pernah berpikir akan menjalin hubungan sungguhan. Sesuatu yang serius hingga melibatkan sebuah kehidupan bersama di masa depan. Ketika ia menjalani hubungan dengan Max bertahun-tahun silam, ia tidak berpikir sejauh itu mengingat mereka masih remaja. Tidak ada bayangan rumah di atas tebing pantai, tidak ada kebun yang suatu saat akan Jesse rawat, tidak pula penantian untuk menyentuh seseorang yang begitu nikmat seperti Max. Kenyataannya, malam ini Jesse memikirkan semua itu. Ia menginginkan semua itu.
Urusannya dengan Davis selesai. Tidak perlu suatu drama apapun mengingat ikatan di antara mereka adalah hubungan ranjang yang saling menguntungkan. Jesse dan Davis sama-sama terbuka soal hubungan ini sebelum saling mengajukan tawaran. Di antara keduanya pun tidak pernah ada perasaan lebih. Untungnya Jesse dan Davis juga tidak bersikap layaknya kekasih. Hanya Vivian yang pernah tak sengaja menemukannya berbelanja bibit bersama Davis, tapi sepertinya, Vivian tak pernah membahasnya lagi. Sangat mengejutkan Davis sempat memikirkan sebuah masa depan bersama Jesse. Yang harus diakui, Jesse memang pernah memikirkan sebuah hubungan bersama Davis, mengingat mereka sama-sama tidak berkencan dengan siapapun. Untung juga, Jesse tidak mengutarakan itu segamblang Davis. Jesse memang tahu bahwa perasaannya pada Davis tidak bisa dibandingkan dengan yang ia rasakan pada Max.
Memangnya untuk alasan apa Jesse tidak mudah menjalin hubungan setelah bersama Max?
Selain karena Jesse tak pernah cukup percaya diri, Jesse sering kali membandingkan pria-pria di luar sana dengan Max. Itu memang tidak adil mengingat secara fisik Max begitu sempurna.
Jesse akhirnya menyerah untuk kembali tidur setelah satu jam terjaga. Ia beranjak dari ranjang, mencuci wajah dan menyikat gigi. Namun entah mengapa ia sangat ingin mandi meski Jesse selalu mandi sebelum tidur, yang artinya baru beberapa jam lalu ia mandi. Jadi Jesse mandi, kemudian bersiap dengan baju rumahannya, tergoda untuk mencari-cari menu sarapan di internet. Jika kali ini Jesse harus memulai sebuah hubungan, mungkin ia bisa memikirkan inisiatif sederhana untuk mengejutkan pria itu.
Jesse keluar dari kamar dengan langkah perlahan, tak mau membangunkan ayah ibunya yang pasti kelelahan setelah pesta Cara. Sepertinya seluruh kota bisa saja menggunakan hari Minggu ini sebagai libur massal mengingat betapa habis-habisannya yang semalam itu. Jesse memeriksa bahan apa yang tersedia di dapur ibunya untuk membuat sarapan. Ternyata ibunya punya kismis di lemarinya. Jesse segera mencari resep sarapan terbaik yang menggunakan kismis. Kemudian memutuskan untuk membukan roti kismis yang kelihatannya mudah dibuat dan bisa matang saat jam sarapan tiba.