Keesokan paginya, setelah Jesse selesai sarapan, ayahnya meminta Jesse untuk menyemprot sayuran-sayurannya dengan cairan nutrisi. Jesse menurut saja karena itu bukan perkara besar. Setiap harinya pun, Jesse selalu mengurus tanaman-tanaman di rumah kaca yang ada di lab. Itulah pekerjaannya. Ini seperti membawa pekerjaannya sampai ke Westerly. Jadi ia tidak terhitung berbohong pada Max.
James McGraw hanya mengamati Jesse seperti seorang kepala lab yang melakukan inspeksi. Ia hanya tersenyum puas saat Jesse melakukan pekerjaannya dengan benar. "Sepuluh mililiter, Jesslyn," katanya mengingatkan kadar nutrisi yang perlu disemprotkan.
Jesse memutar mata ketika berpindah ke selada lainnya. "Aku tahu. Aku melakukan pekerjaan ini setiap hari. Aku bisa menumbuhkan apa saja. Kau tak perlu meragukanku, Dad."
"Bagus, bagus," ujar James dengan rasa bangga. "Kau tahu, hal ini membuatku memikirkan suatu ide."
"Kau akan berdiri di sana dan menonton?" cetus ibu Jesse, Janice McGraw yang menggerutu di petak mawarnya.
"Aku sedang memikirkan ide," jawab James. "Aku berpikir soal tanaman-tanaman yang bisa menghasilkan uang. Itu bisa menjadi penghasilan setelah pensiun."
"Nikmati saja pensiunmu, James," kata Janice. Kemudian ia beralih pada putrinya. "Kurasa, ayahmu berniat membeli banyak tanah di Westerly untuk ia jadikan ladang sayuran. Bisa-bisa kita tidak lagi punya tetangga."
"Aku 'kan belum memutuskan akan menanam apa," gerutu James.
"Aku tak tahu kenapa ayahmu tak bisa diam setelah pensiun," kata Janice pada Jesse.
"Lihat kau menyuruhku mengurus sayuran ini, Dad?" ujar Jesse. "Jika kau harus meminta bantuanku mengurus ini, jangan pernah sekali-sekali memikirkan petak sayuran yang lebih luas."
"Halo, James!" sapa Gerald Beverly, ayah para Beverly bersaudara, yang baru saja muncul di halaman belakangnya. Di bagian depan, rumah keluarga Beverly dan keluarga McGraw hanya terpisah semak pendek. Namun bagian belakang rumah benar-benar terbentang tanpa penghalang apapun sehingga dulu, kedua keluarga ini kerap mengadakan pesta bersama di belakang rumah.
Gerald mengenakan kemeja flanel lusuh dan celana jins pendek. Tubuhnya yang segempal Max membuat Jesse bisa melihat Maxime versi dua puluh lima tahun lebih tua dan beberapa inci lebih pendek. Sepertinya satu-satunya Beverly yang mirip Gerald hanya Max. Baik Cara, Kevin, dan Cal semuanya mendapatkan wajah Miranda Beverly yang sudah meninggal lama sekali.
"Selamat pagi, Mr. Beverly!" sapa Jesse.
"Kalian sedang berkebun bersama?" tanya
"Kami berkebun," ujar Janice. "James menggurui."
Jesse tergelak mendengar orang tuanya yang berdebat. Jesse tahu persis orang tuanya punya prinsip kuat, sebagaimana Jesse. Keduanya sama teguhnya dan kerap kali sering berdebat. Meski begitu, bagi Jesse, orang tuanya adalah cerminan sebuah pasangan yang ia idamkan.
"Kebetulan kau hanya menggurui, James," sahut Gerald. "Aku dan Dennis berencana memancing hari ini. Kau ikut atau tidak?"
James mengusap dagunya. "Ini bahkan bukan akhir pekan, aku tidak tahu mengapa kau memutuskan untuk memancing. Bukankah pesta pernikahan putrimu sebentar lagi? Kau seharusnya sibuk."
"Hal-hal untuk pesta itu sudah ada yang mengurus," sahut Gerald.
"Benar. Vivian mengurus semuanya. Dia memilih perencana pernikahan terbaik. Jadi semuanya terkendali." Lalu Jesse menambahkan ketika teringat kutipan kalimat Cara. "Rick yang membayar."
Gerald mendesah. "Lagipula, ini keinginan cucuku."
"Cucu yang mana?" tanya James.
"Cucu yang di perut Cara," tukas Gerald. "Yang mana lagi? Dia ingin memakan ikan hasil pancingan kakeknya. Yang benar saja."
![](https://img.wattpad.com/cover/162099317-288-k488002.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RECOVER ME
RomanceBEVERLY HOUSE SERIES #2 √ Completed √ Jesslyn McGraw baik-baik saja selama menjauh dari mantan kekasihnya, Maxime Beverly. Jesse sebisa mungkin menghindari Max yang tampan, penuh pesona, dan berbakat mematahkan hati wanita. Tapi Jesse tidak bisa mel...