Kuroo Tetsurou

4.2K 372 8
                                    

"(Name)..."

*

*

*

See You...

••• ♡ •••

Kuroo's fanfic
By optimuspride

••• ♡ •••

...Goodbye

*

*

*

Riuh rendah suasana di halte bus kala itu. Seorang pria bersurai hitam dengan sweater beige yang agak kebesaran, namun tetap menunjukkan keseksian bahunya yang lebar sedang duduk di sebuah bangku panjang yang tersedia. Orang-orang bagai tak ada habisnya lalu-lalang tanpa menghiraukan keberadaan pria tersebut.

Kuroo. Kuroo Tetsurou, begitu nama lengkapnya. Dikenal sebagai pribadi yang easy-going dan humble, tak ayal membuat dirinya banyak disegani orang-orang dari semua kalangan. Namun, rupanya dibalik sikap Kuroo yang seperti itu, ia juga pernah menyakiti hati seorang gadis yang sudah berstatus sebagai mantan kekasihnya.

Setahun yang lalu Kuroo harus mengakhiri hubungannya dengan dirimu karena faktor keadaan. Tak ada alasan yang jelas dan tak ada penyebab yang pasti, ia meninggalkan dirimu ketika fajar masih belum menyingsing di apartemen yang sudah enam tahun kalian tempati bersama. Satu-satunya tas jinjing terbesar yang kalian punya ia bawa untuk mengemasi pakaian-pakaiannya, sikat giginya, shaver, dan beberapa barang lainnya yang sebagian besar sisanya sengaja ia tinggalkan tanpa kamu ketahui apa alasannya.

"I hope we can see each other again," begitu yang dikatakannya dalam sebuah sticky note yang ditempelnya di layar handphone-mu.

Waktu itu, satu-satunya yang kamu pikirkan adalah dia telah membuangmu. Enam tahun berlalu, segala jenis masalah pastinya pernah sama-sama kalian alami, adu argumen, perbedaan cara pandang, atau bahkan saling menyakiti perasaan satu sama lain pun pernah terjadi. Meski begitu, perpisahan belum pernah sedikitpun masuk kedalam rencanamu. Setidaknya, untuk beberapa waktu ke depan, setahun yang lalu, rencana berpisah belum pernah terpikirkan untuk kalian berdua.

*

Nada tunggu berdering untuk kali kedua. Namamu berada di layar handphone-nya yang sedang menunggu sambungan telepon seseorang di seberang sana. Hingga detik terakhir di dering keempat, barulah teleponnya tersambung dengan dirimu yang lekas-lekas mengangkat telepon dari nomor yang tak dikenal.

"Halo?" sapamu begitu sambungan telepon kalian terhubung.

"(Name)." Hanya dengan memanggil namamu, kamu langsung mengenali siapa orang di seberang sana.

"Sebenarnya, aku ingin melihatmu sebelum pergi. Aku tahu ini sudah terlalu terlambat untuk meminta maaf karena telah meninggalkanmu tanpa penjalasan waktu itu."

*

Kamu menatap ke luar jendela café, lalu melepas kacamatamu. Sambil memijit pangkal hidungmu, kamu menjawab, "Kamu membuatnya terdengar seperti baru kemarin saja kamu meninggalkanku bersama dengan barang-barangmu di apartemen kecil itu."

Kamu dapat mendengarnya mendesah lewat telepon. "Kamu masih marah padaku?"

"Bohong kalau kujawab tidak." Ada jeda waktu dimana kalian sama-sama membisu.

Haikyuu!! FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang