Kageyama dan (Name) adalah teman sejak chuugakkou. Mereka saling kenal saat sensei killer menyatukan mereka dalam satu kelompok untuk mapel IPA. Kageyama diutus oleh teman-temannya untuk menjadi ketua. Namun, dengan jeniusnya ketua kelompok di kelompok ini akan bergulir tiap 2 kali pertemuan sesuai dengan urutan duduk dan dimulai dari arah kiri Kageyama.
(Name) sebagai satu-satunya manusia yang waras di kelompok ini hanya bisa geleng-geleng sambil tidak lupa untuk selalu membawa kitab dan rosario di dalam tas kecil khusus.
Entah jodoh atau bagaimana, (Name) dan Kageyama selalu sekelas sampai mereka lulus chuugakkou. Dan lagi-lagi satu sekolah saat koukou. (Name) di jurusan IPS dan Kageyama di jurusan IPA.
Walaupun beda jurusannya, (Name) dan Kageyama malah terlihat makin akrab. Apalagi setelah (Name) ditunjuk untuk membantu Yachi menjadi manajer selanjutnya Karasuno VBC.
Kageyama seringkali mengajak (Name) makan siang bersama di kantin. Selera mereka bertolak belakang. Kalau kata motto Kageyama sih, "'Belum makan' namanya kalau belum makan nasi." Dan karena motto itulah (Name) sering memancing perkara dengan Kageyama.
Menginjak tahun kedua sebagai koukousei, (Name) merasa kalau Yachi sudah dapat melakukan tugasnya dengan baik. Jadi, dia memutuskan untuk melepaskan tugasnya membantu Yachi dan menikmati masa sekolah-pulang-sekolah-pulang dengan damai.
Namun sepertinya Kageyama tidak rela membiarkan hidup (Name) santai. Jadilah rencana Kageyama untuk mengganggu hari damai (Name), dimulai dari menyeretnya ikut kamp latihan musim panas di perfektur sebelah bersama tim yang (katanya) lebih kuat dari tim Karasuno.
Dalam satu angkatan tidak ada yang tidak tahu kalau Kageyama dan (Name) saling akrab sejak chuugakusei. Mereka bahkan mengira kalau Kageyama dan (Name) punya hubungan khusus yang lebih dari sekadar sahabat.
Tetapi memang ekspektasi tak seperti realita yang ada. Teman-teman Kageyama tahu kalau Kageyama punya rasa pada 'sahabat'nya itu. Tapi, (Name), dia terlalu tidak peka dengan keadaan sekitarnya.
Dia bisa dengan gampangnya mengirim pesan: "He, aku tunggu di depan kelas. Aku tunggu loh ini. Awas kalau nggak muncul, aku geprek burungmu."
Kageyama buru-buru keluar kelas begitu mapel pak fisika selesai dan menemukan (Name) yang cemong wajahnya dengan bedak yang sedang bermain uno stacko bersama teman-temannya. Perlu digarisbawahi, teman-teman (Name) 99,99% adalah laki-laki. 0,01% didedikasikan pada sel dalam diri (Name) sendiri yang membuatnya masih mau memakai rok sekolah.
"Woi, om! Akhirnya keluar juga. Yuk, main uno." Begitu kata (Name) dengan sumringah tak berdosa.
Kageyama membuang napas lelah. Ada-ada saja (Name) ini. Dia akhirnya tidak ikut main. Dia berdiri di pinggir untuk melihat (Name) yang bolak-balik kalah dan ikut ke BK karena dikira juga ikut ritual sekte sesat ini.
(Name) dan Kageyama kini duduk di bangku akhir. Jurusan yang akan mereka ambil tidak sama. Tujuan yang mereka pilih juga tidaklah sama. (Name) akan memilih jurusan XX di universitas OO, Kageyama memilih jurusan UU di universitas yang sama. Meskipun universitasnya sama, ternyata kompleks gedung fakultas mereka terpisah jauh.
(Name) berhasil meraih tujuannya. Namun, Kageyama sepertinya harus berusaha lebih keras lagi. Kageyama, untuk yang terakhir kalinya, mencoba untuk mengaplikasikan diri ke universitas PP yang memiliki fakultas keolahragaan di perfektur yang agak jauh dari rumah, dan akhirnya lolos.
Di awal-awal, (Name) dan Kageyama rajin membalas pesan singkat, banyak menghabiskan waktu bersama ketika Kageyama pulang kampung atau ketika (Name) iseng datang tanpa memberi kabar. Namun, lama-lama mereka jarang bertemu, sementara perkuliahan juga makin ke sini makin hectic.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu!! Fanfiction
Fanfiction"Karena berbagi (suami) itu indah"-optimuspride. I don't own chara. I don't own pictures. I don't own u. Haikyuu created by Papa/Mama (?) Haruichi Furudate tersayong || Story written in Bahasa Indonesia.