make you love me - Kuroo

838 80 13
                                    

30-05-2020

×××

Sinar matahari menyelinap masuk ke dalam ruangan, mengenai wajah-wajah yang masih terlelap. Salah satu diantaranya mulai bergerak tak nyaman, terganggu karena merasakan silau. Dia membalikkan badan, memunggungi jendela, menghadap ke badan seseorang lainnya. Ketika dia merasa didekati, dia langsung bangun dan menghindar, nyaris jatuh dari tempat tidur.

"Ngh...?" Kuroo dengan mata masih terpejam mengangkat tubuhnya, ia terbangun.

(Name) perlahan melepaskan dirinya dari balutan selimut dan bergerak keluar dari kasur. "Tak apa, kamu tidur lagi saja." Jam masih menunjukkan pukul 06:30, sementara hari ini mereka sama-sama baru ada kelas pukul 10:20. Masih ada banyak waktu untuk istirahat dulu.

"Hmm...," jawab Kuroo ketika bahunya yang telanjang dielus pelan. Kepalanya kembali menyentuh bantal, ia mulai tertidur pulas.

~~~

Kurang lebih ketika pukul delapan Kuroo sudah bangun. Ia pungut kaos putih yang ada di atas kursi komputer, padahal sudah tiga hari berturut-turut dia pakai. Ia keluar kamar sambil menggaruk perutnya. Entah mengapa perutnya selalu terasa gatal tiap dia bangun tidur. Begitu keluar kamar dia melihat pacarnya duduk di depan teve, menonton Netflix, sambil ditangannya memegang mangkuk sereal.

"Kamu mau?" Sudah seperti pesan otomatis yang akan dia dengar setiap pagi.

Kuroo mengambil duduk di samping pacarnya. Iseng, dia menjatuhkan badannya sehingga membuat sofa tersebut gonjang dan pacarnya akan marah padanya. (Name) memukul dada Kuroo keras-keras.

"Ah!"

Wajah (Name) menatap Kuroo masam, sementara yang ditatap malah tergelak. "Kebiasaan, ish!"

~~~

Pukul 09:40 (Name) dan Kuroo sudah tiba di stasiun dekat kampus. Hari ini adalah hari mereka naik kereta. Selama di perjalanan mereka akan banyak berbincang, berbagi cerita, atau membuat rencana untuk makan malam.

"Sebentar, aku mau beli kopi."

(Name) berdiri di depan kedai kopi kecil bergaya vintage dengan jendela cukup besar di bagian depan toko. Dari situ dia dapat melihat bagian belakang tubuh Kuroo.

Jika dilihat sekilas sih, Kuroo terlihat tampan. Tapi, kalau diperhatikan baik-baik, wajahnya biasa saja. Rambutnya gaya Sasuke, kulitnya lebih gelap dari orang Jepang pada umumnya, alisnya tipis, pori-pori wajahnya besar, bibirnya sering kering dan pecah-pecah, bulu tangan dan kakinya jarang dicukur ..., itulah mengapa, kalau sampai (Name) sering menarik-narik dan mencabut bulu tangan ataupun kaki Kuroo, itu sepenuhnya bukan kesalahannya.

"Yo!"

(Name) menoleh ke arah sumber suara. Mendapati temannya, Kenma, berdiri di sampingnya dengan segelas milkshake dan seorang lagi dengan membawa gelas yang sama seperti Kenma.

"Yo!" kata orang itu membeo Kenma.

(Name) tak terlalu terikat dengan budaya dan cara pikir orang Jepang. Jadi, dia tak menilai apa yang dilakukan orang baru ini sebagai suatu bentuk tidak sopan untuknya.

"Kuroko Tetsuya, angkatan 18, jurusan Bahasa dan Sastra. Dipanggil Kuroko, boleh. Kuro saja juga boleh."

"Kalau begitu ... Kuro-kun," (Name) mengulurkan tangan ke arah Kuroko. Kuroko langsung menjabat tangannya. "(Name), angkatan 17, jurusan Bahasa Isyarat. Tak perlu memanggil senpai. Biasa saja."

Kuroko mengangguk mengiyakan.

"Kalian menunggu siapa?" tanya (Name) karena Kenma dan Kuroko seperti tak segera beranjak dalam waktu dekat.

Haikyuu!! FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang