"You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray."
Kamu bisikkan lagu lama kalian di telinga pria yang sejak lama kamu anggap sebagai mataharimu, pria yang telah membuat hari-harimu menjadi lebih berwarna.
"You never know, dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away."
Isak tangismu semakin menjadi ketika tangan yang tak pernah kamu lepas dari genggamanmu makin terasa dingin.
"Please ..., please don't take my sunshine away."
#
The other night dear, as I lay sleeping
I dreamed I held you in my arms"Ah!" kamu terbangun dengan napas terengah-engah. Detak jantungmu berpacu cepat dan pikiranmu mengingat-ingat kembali mimpimu barusan.
Kamu pegang telapak tangan kirimu yang tadi terasa hangat. Memori tentang mimpimu semalam berputar di dalam kepalamu.
"Kou..." lantas selanjutnya air matamu mengalir keluar. Kamu terisak dalam keheningan.
But when I awoke, dear, I was mistaken
So I hung my head and I cried.Suara ketukan pintu menggema di seluruh ruangan. "(Name)," panggil seorang pria yang muncul dari balik pintu kamar tersebut. "kamu sudah bangun?"
"Kou," panggilmu dengan suara sengau. Kamu bangkit dari tidurmu. Menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhmu sampai dada ke atas pahamu. "Kou."
Sugawara Koushi, pria itu tersenyum lembut ke arahmu. Lalu berjalan menuju ke arahmu. Ia mengambil duduk di sampingmu, menghadap ke arahmu.
"Kamu akhir-akhir ini makin cengeng, ya?" ujarnya sambil menghapus air matamu dan mengikik.
Kamu mencebik ke arahnya. "Sok tahu!" Lalu mencondongkan dirimu untuk menyandarkan kepalamu di atas pangkuannya dan kemudian menggeser tubuhmu agar lurus dan nyaman.
"Kenapa?"
"Kangen," jawabmu. Lalu mengalungkan lenganmu di pingganya. Koushi terkekeh karena jawaban dan kelakuanmu. "Kamu hari ini kemo?"
"Besok."
"Aku yang menemani, ya?"
"Nggak usah. Kamu besok mau konsul skripsi, kan? Sudah hubungi dosbingmu?"
"Nggak mau. Aku temani ya? Ya? Dosbingku kan Pak RT. Aku tinggal serbu si bapak di rumahnya. Beres."
"Nggak bisa begitu, sayang." Lemah deh kalau sudah dipanggil sayang. "Kasihan bapaknya kalau kamu serbu buat konsultasi di rumahnya, capek. Besok, sehabis urusan kita selesai, kita nonton deh. Kamu mau nonton apa? Teman Tapi Manten? Dipan 1991? Captain Soe Hok Gie? Atau Critis 11?"
Jahat, ih. Masa sogokannya diajak nonton. Lemah kan kamunya.
"Ralph Break Up With Me. Janji loh nonton."
"Iya, janji."
"Tambah komik sama novel di Easy Grob."
"Iya, sayang. Besok aku tukar duit dollar dulu buat cashnya, ok?"
"Ashiaap."
Kamu bangun dari pangkuannya dan mendekat ke arah wajahnya.
"Aku cinta kamu," katamu di dekat telinganya, setengah berbisik. Geli ternyata bilang begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu!! Fanfiction
Fanfiction"Karena berbagi (suami) itu indah"-optimuspride. I don't own chara. I don't own pictures. I don't own u. Haikyuu created by Papa/Mama (?) Haruichi Furudate tersayong || Story written in Bahasa Indonesia.