ini bukan update

532 44 3
                                    

Saya tulis ketika otak saya ngeblank, gatau lagi mau mikir apa ini. Tugas, Corona, UTS.

Sehat-sehat, ya, teman-teman sekalian. Ada peringatan untuk tetap tinggal di rumah, tolong jangan abai. Kami tahu, saya tahu, kalau ada sebagian yang mengaggap tinggal di rumah tidak nyaman, tidak bisa berjumpa dengan kawan. Tapi, kamu pikirkan sekali lagi, kamu mau berhenti dulu untuk kumpul-kumpul sekarang, atau mau berhenti hidup sekarang? Tolong, jangan abai.

Saya pengin kalian sehat selalu, mati memang di tangan Tuhan, takdir ditentukan oleh-Nya. Tapi, optimis-ikhtiar-tawakkal sudah sepaket. Sudah nggak bisa dipisah-pisah, nggak bisa diganggu-gugat. Jangan cuma tawakkal aja, itu mah namanya putus asa.

Jangan lupa untuk minum air mineral yang cukup, makan makanan yang mengandung serat juga (hayo, yang dulu malas makan sayur), dan jangan lupa untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

Kalau di rumah nggak perlu menggunakan hand sanitizer selama cuci tangan pakai sabun dan air nggak ada kendala.

Penggunaan surgical mask juga nggak perlu-perlu amat selama kamu ada di rumah dan tidak sakit. Kalau batuk atau bersin, tolong etikanya bagaimana. Jangan sembarangan meludah, ini ..., tolong. Kalau tidak salah salah ingat, ada yang mengatakan menggunakan masker kain saja cukup kok untuk yang sehat. Kan kita nggak berada di garis depan yang berhubungan langsung dengan pasien Corona.

Kita sendiri juga lucu, sih. Ibarat kita kayak lagi pake baju zirah dari emas. Kata orang Roma sih, "Gak suwe".

Saya hidup untuk kita, tolong, jangan pongah lantas gegabah.

Untuk teman-teman yang daerah tempat tinggalnya belum ditetapkan red zone, pesan saya, "Gak suwe, gak suwe", mungkin Indonesia mau bikin rekor yang melampaui Italia...?

Oh iya, saran saya yang lain. Jangan cuma bisa nyalahin pemerintah. Ini kesadaran masing-masing orang. Jangan bebal, tolong.

Mari, kita berjuang bersama.
-Sanon

Haikyuu!! FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang