part 2

4.5K 333 12
                                    

Keesokan harinya

Iqbaal mengendarai sepeda motornya dengan sangat pelan. Bahkan saat ini jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, dan itu tandanya bel sekolah Iqbaal sudah berbunyi dari 1 jam yang lalu. Bukannya merasa takut Iqbaal malah semakin memelankan laju motornya seolah-olah dia lagi menikmati suasana sekitar.

Iqbaal yang sedari tadi melajukan motornya harus berhenti sebentar Karna ada insiden yang kurang mengenakkan didepan matanya, yaitu seorang cowok yang dengan teganya menampar pipi seorang cewek.

"Dia cewek bro gak seharusnya lo perlakuin dia kayak gitu"ucap Iqbaal setelah turun dari motornya dan menghampiri dua remaja itu

"Lo siapa? Gak usah ikut campur deh sama urusan gue"ucap cowok itu sambil mendorong tubuh iqbaal

"Gue berhak ikut campur dengan urusan ini, Karna dia cewek! Cewek itu harusnya dijaga dan dihargai bukan malah disakiti dan dirusak"ucap Iqbaal dengan santai

"Terserah guelah! Dia cewek gue! Jadi gue berhak lakuin apapun ke dia. Lagian siapa sih yang mau sama dia, dia aja udah pernah gue pakek"ucap cowok itu sambil tersenyum miring

"Terus sekarang lo bangga atas apa yang udah lo lakuin ke dia. Harusnya lo mikir! Lo punya nyokap seandainya nyokap lo yang dilecehin kayak gini, apa lo bisa terima"ucap Iqbaal dengan santai sedangkan cowok itu hanya terdiam

"Ingat bro, pacaran itu cari uang buat modal nikah. Bukannya diajakin ke kos terus uh ah uh ah"sambung Iqbaal lalu pergi sambil menarik tangan cewek itu dan menyuruhnya duduk di jok motornya.

Setelah itu Iqbaal langsung saja mengegas motornya dengan kecepatan penuh dan berhenti tepat di persimpangan jalan.

"Turun"ucap Iqbaal dengan singkat

"Tapikan sekolah aku masih jauh"ucap cewek itu yang mencoba melayangkan protes kepada Iqbaal

"Gue gak peduli"ucap Iqbaal cuek dan dengan pasrah cewek itu turun dari jok motor Iqbaal

"Seharusnya lo jangan terlalu bego jadi cewek. Pinter-pinter bedain mana yang tulus sama mana yang cuma modus"ucap Iqbaal sambil menatap tajam cewek itu

"Kalau kayak gini lo sama cabe pasaran gak ada bedanya. Sama-sama murahan. Bahkan menurut gue cabe pasaran lebih punyai harga dari pada lo"sambung Iqbaal sedangkan cewek itu hanya bisa menundukkan kepalanya

"Dan satu lagi, jadi cewek itu harusnya bisa jaga diri bukannya pasrah saat cowok pegang sana sini"ucap Iqbaal lagi lalu mulai menarik gasnya cepat-cepat dan tanpa memperdulikan cewek itu yang tengah menangis di persimpangan jalan.

Skip

10 menit berlalu dan saat ini iqbaal sudah berada didepan pintu gerbang sekolah untuk menunggu pak satpam yang akan dengan senang hati membukakan gerbang untuknya

"Tumben den jam segini baru datang"tanya pak satpam yang bernama Mukhlis itu

"Biasa pak, bangun kesiangan"jawab Iqbaal dengan santai

"Yaudah den cepetan masuk, sebelum ada guru piket yang lihat Aden"ucap pak Mukhlis

"Makasih yaa pak"ucap Iqbaal tersenyum ramah kepada pak Mukhlis lalu mengegas kembali motornya.

____
"Dari mana aja lo, jam segini baru sampai"tanya aldi saat Iqbaal baru saja memasuki kelasnya

"Biasa bangun kesiangan"jawab Iqbaal sambil tersenyum lebar kepada teman-temannya

Saat mereka tengah asik mengobrol tiba-tiba datanglah seorang cewek cantik dihadapan mereka

"Hy baal, masih ingatkan sama aku"tanya cewek itu. Iqbaal yang sebenarnya tak tau nama cewek itu hanya menganggukkan kepalanya

"Kalau gitu kamu mau kan jadi pacar aku"tanya cewek itu dengan nada centil

"Heh! Siapa elo, berani-beraninya nembak Iqbaal"tanya bastian yang berada tepat disamping cewek itu

"Gue Vanessa, anak kelas 12 Iis 3. Primadona SMA Nusa Bangsa"ucap Vanessa dengan santai

"Sorry didalam kamus gue gak ada yang namanya cewek nembak cowok duluan"ucap Iqbaal cuek

"Tapikan aku suka sama kamu dari dulu baal, dan berharap kamu lirik aku tapi dari dulu sampai sekarang kamu gak pernah lirik aku"ucap Vanessa dengan sebal

"Itu tandanya lo gak terlalu menarik dimata gue"ucap Iqbaal dengan cuek.

Vanessa yang mendengar ucapan iqbaal merasa sebal sedangkan ketiga teman Iqbaal berusaha menahan tawanya

"Kok kamu bilang gitu sih"tanya Vanessa jengkel

"Terus gue harus bilang apa lagi"tanya Iqbaal dengan santai sambil menaikkan salah satu alisnya

"Seharusnya kamu terima aku, bukan malah bilang kayak gitu sama aku"ucap Vanessa yang masih jengkel atas ucapan Iqbaal tadi

"Sorry! Cewek itu seharusnya dikejar bukannya mengejar, dan cewek itu harusnya ditunggu bukan menunggu"ucap Iqbaal santai

"Lagian gue juga habis ini mau punya pacar"sambung Iqbaal

"Siapa sih ceweknya, palingan masih cantikan gue kemana-mana"ucap Vanessa sambil memutarkan kedua bola matanya malas

"Anisa! Aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku"ucap Iqbaal kepada gadis yang duduk di bangku paling depan barisannya dan cewek itu dengan malu-malu menganggukkan kepalanya

"Awas aja yaa baal, aku akan buat kamu bertekuk lutut setelah ini"ucap Vanessa menghentakkan kakinya lalu pergi dari dalam kelas Iqbaal

"Silahkan! Kalau lo emang bisa"ucap Iqbaal dengan santai

"Emm.. baal kita beneran pacaran nih"tanya Anisa

"Iya, tapi sorry ya sa! Gue gak benar-benar suka sama lo. Jadi putus aja yaa"ucap Iqbaal santai

Perasaan Anisa saat ini adalah hancur sehancur hancurnya, pasalnya Iqbaal batu saja melambungkannya keawan lalu didetik itu pula Iqbaal langsung saja menjatuhkannya.

"Sialan lo baal, hobby banget bikin sakit hati anak orang"ucap bastian sambil cekikikan

"Udah rutinitas sehari-hari gue itu"ucap Iqbaal dengan santai

"Awas lo baal karma udah nunggu lo"ucap Aldi sambil tersenyum simpul

"Udah tenang aja, ntar karmanya gue ajakin ngopi sama ngrokok dulu biar dia gak berani datengin gue lagi"ucap Iqbaal yang juga tersenyum simpul

"Dih kagak waras nih kayaknya nih anak"ucap Kiki lalu bergidik ngeri

"Eh, nanti gue gak bisa ikut kumpul lagi deh kayaknya"ucap Iqbaal

"Lah ngapa"tanya bastian

"Nyokap masih dirumah, mau bantuin gue gak nanti"tawar Iqbaal kepada teman-temannya

"Bantuin apaan"tanya Aldi

"Bantuin gue kerjain guru privatnya sih Deven"

"Rencananya apaan"tanya bastian

"Sini gue bisikin"ucap Iqbaal sambil membisikkan ketiga teman-temannya

"Oke sip, bisa diatur deh ntar"ucap ketiga teman Iqbaal

Skip

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid pada berhamburan keluar dari dalam lingkungan sekolahan, sama halnya dengan yang lain Iqbaal cs pun juga ingin cepat-cepat sampai dirumahnya dan melancarkan aksinya.

30 menit berlalu kini keempat remaja ini tengah sampai dirumah Iqbaal, tapi saat mereka masuk kedalam. Mereka dikejutkan dengan






















Bersambung

Suka gak sama cerita ini? Kalau suka jangan lupa pencet tombol bintangnya yaa:)

Meet A BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang