"Nih namanya (namakamu), dan ini nomor ponselnya lo bisa chat dia sendiri"ucap Vano sambil menyodorkan foto (namakamu) dan juga nomer (namakamu) kepada Deven
"Gue udah tau kok, makanya gue minta lo lepasin dia buat gue"ucap Deven sambil menerima foto dan juga nomer (namakamu)
"Gue boleh minta satu hal gak sama lo"pinta Vano
"Boleh kok"ucap Deven sambil menganggukkan kepalanya
"Gue masih bolehkan ketemu sama dia"pinta Vano sambil menatap Deven penuh permohonan
"Boleh kok, gue kasih waktu 1 hari buat lo. Tapi setelah itu jangan harap lo bisa ketemu lagi sama dia"ucap Deven sambil tersenyum miring
"Thanks bro"ucap Vano sambil menepuk pundak Deven
Deven tersenyum singkat sambil menganggukkan kepalanya
"Gue balik dulu yaa"pamit Deven kepada vano dan juga teman-temannya"Yoi bro, hati-hati"ucap salah satu teman Deven
Lalu setelah itu Deven menarik gasnya dan meninggalkan area itu.
Skip keesokan harinya
Tepatnya di SMA Kusuma Bangsa
"Gue boleh pinjem (namakamu)nya gak"tanya Vano kepada kedua sahabat (namakamu). Salsha dan Steffi
"Eh Vano! Boleh kok"ucap Steffi dengan malu-malu pasalnya selama ini Steffi diam-diam memendam perasaan kepada Vano
"Thanks yaa"ucap Vano sambil menarik tangan (namakamu) lembut
"Oke, balikinnya harus utuh yaa awas kalau ada lecet sedikitpun"ancam Salsha
Dan hanya dibalas acungan jempol oleh Vano.
"Duduk gih! Aku mau ngomong sesuatu sama kamu"ucap Vano saat dia sudah berhasil membawa (namakamu) kedalam kelasnya.
(Namakamu) pun duduk di bangku yang biasanya ditempati Vano dan Vano duduk disebelahnya.
"Laki-laki idaman kamu itu gimana sih"tanya Vano sambil memegang kedua tangan (namakamu)
"Aku pengen punya laki-laki yang setiap didekati cewek lain dia menolak dan selalu bilang maaf aku tidak ingin melihat wanita ku kecewa dan meneteskan air mata. Karna tetesan air matanya adalah kesedihanku"jawab (namakamu)
"Terus apa lagi"tanya Vano lagi
"Lelaki idaman aku tuh yang berani bilang ini cewek aku, walaupun dia gak sempurna tapi aku tetap mencintainya, didepan teman-temannya dan juga kedua orang tuanya. Bukan dia yang suka ngomong sayang dan suka ngobrol janji kesemua cewek, tapi untuk mengenalkan ceweknya ke kedua orang tuanya dan juga para sahabatnya aja gak berani"
"Terus kenapa kamu mau terima aku, padahal aku bukan salah satu tipe kamu"tanya Vano lagi
"Kamu berani kenalin aku ke temen-temen kamu dan itu sudah masuk ke salah satu tipe pria idaman aku kok"jawab (namakamu) sambil tersenyum lembut kepada Vano
"Kamu tau gak definisi sayang yang sebenarnya"tanya Vano sambil menatap tajam kedua manik mata (namakamu)
"Tau kok"(namakamu) menganggukkan kepalanya
"Sayang itu tidak mengekang, sayang itu selalu memberikan kebebasan dan kepercayaan"sambung (namakamu)
"Menurut kamu aku sayang gak sama kamu"tanya Vano dengan hati-hati
"Sayang banget malahan"ucap (namakamu) dengan antusias
Vano tersenyum kecut
"Aku kira kamu perempuan yang pinter, ternyata aku salah yaa"ucap Vano

KAMU SEDANG MEMBACA
Meet A Badboy
FanfictionKehidupan (namakamu) Amora berubah, setelah takdir harus mempertemukannya dengan seorang Badboy yang belum pernah terbayangkan dipikirannya. Hidupnya yang semula aman dan tentram harus hancur berantakan, hanya karna seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadha...