Siang hari ini (namakamu) tengah berusaha membujuk Deven yang tidak mau belajar bersamanya
"Vano, ayo dong belajar"ucap (namakamu) sambil menggoyang-goyangkan tangan Deven yang tengah sibuk bermain game di gadget-nya
"Gak ah, males"ucap Deven sambil menyingkirkan tangan (namakamu)
"Ayo dong Deven belajar dulu, nanti setelah belajar kan kamu bisa main game lagi"ucap (namakamu) dan kembali menggoyang-goyangkan tangan Deven
"Ck, ganggu banget sih lo"ucap Deven menatap (namakamu) sinis seraya berdecak sebal
"Habisnya kamu sih, disuruh belajar malah main game mulu"ucap (namakamu) seraya mengerucutkan bibirnya
"Suka-suka gue lah"ucap Deven cuek
"Yaa Deven emang kamu gak kasian kalau nanti aku dimarahin sama Mama gara-gara nilai kamu jelek"ucap (namakamu) sambil memasang muka semelas mungkin
"Itu sih derita lo"ucap Deven cuek lalu kembali kepada aktivitasnya yang semula yaitu bermain game
(Namakamu) melakukan berbagai cara untuk membuat Deven mau belajar. Hingga akhirnya aktivitas Deven harus terhenti Karna Iqbaal datang dan mengambil gadget yang ada ditangan Deven.
"Belajar dulu sana, gak kasian apa lo sama guru privat lo mukanya dah melas gitu"ucap Iqbaal sambil terkekeh pelan melihat wajah (namakamu) yang ditekuk
"Tumben lo jam segini udah pulang"tanya Deven sambil menatap kearah iqbaal
"Lagi gak ada acara gue"jawab Iqbaal sambil merebahkan tubuhnya disofa dekat Deven dan (namakamu)
"Ntar malem keluar gak, gue ada balapan nanti malem"ucap Deven
"Balapan sama siapa lo"tanya Iqbaal
"Lo lihat aja nanti"ucap Deven sambil tersenyum miring
"Ih kok kalian malah bicara sendiri sih"dumel (namakamu)
"Suka-suka kita dong"ucap Deven dan iqbaal berbarengan
"Tau ah"ucap (namakamu) melipat kedua tangannya didepan dada dan mulai membuang mukanya kesembarang arah
"Dih ngambekan"cibir Iqbaal beranjak dari posisinya sambil mencubit gemas pipi (namakamu)
"Sakit tau baal"ucap (namakamu) yang semakin mengerucutkan bibirnya
"Bibirnya biasa aja dong! Ntar kalau kita khilaf gimana"ucap Deven sambil terkekeh pelan
Iqbaal yang mendengar ucapan Deven juga ikutan terkekeh, sedangkan (namakamu) buru-buru menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.
"Pulang gih kak, gue mau ngobrol berdua nih sama kakak gue"ucap Deven santai kepada (namakamu)
"Tapi kalau nanti bunda kalian marah gimana"tanya (namakamu) ragu-ragu
"Udah santai aja, biar nanti gue yang atur semuanya"jawab Iqbaal santai
"Yaudah deh kalau gitu aku pulang dulu yaa"ucap (namakamu) sambil melemparkan senyuman termanisnya kepada Iqbaal dan juga Deven
"Mau dianterin gak"tawar Iqbaal yang langsung saja mendapat tolakan dari (namakamu)
"Gak usah deh, aku pulangnya dianterin pak Budi aja"tolak (namakamu)
"Yaudah hati-hati yaa"ucap Iqbaal sambil tersenyum tulus kepada (namakamu)
(Namakamu) hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan meninggalkan rumah keluarga Hernawan, sedangkan Deven melihat sang kakak heran pasalnya dia tak pernah melihat kakaknya setulus itu melemparkan senyumannya kepada seseorang gadis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Meet A Badboy
FanfictionKehidupan (namakamu) Amora berubah, setelah takdir harus mempertemukannya dengan seorang Badboy yang belum pernah terbayangkan dipikirannya. Hidupnya yang semula aman dan tentram harus hancur berantakan, hanya karna seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadha...