part 5

3.9K 296 0
                                    

Dan saat diperjalanan (namakamu) terus saja bertanya mengenai dirinya dan juga Deven.

"Baal, kenapa sih kamu sama Deven harus jadi anak nakal? Gak kasihan sama kedua orang tua kamu"tanya (namakamu) sambil memeluk erat tubuh Iqbaal yang saat ini tengah melajukan sepeda motornya dengan kecepatan sedang

"Karna menurut gue nakal itu asik! Dan nakal itu bebas!"jawab Iqbaal santai

"Kenapa kalian gak jadi anak baik aja, toh pasti banyak orang yang suka sama kalian"tanya (namakamu) lagi

"Percuma jadi orang baik, kalau pendapat kita aja gak pernah dihargai!"ucap Iqbaal yang masih dengan khas gaya bicaranya yang santai

"Apa dengan menjadi anak nakal kalian akan dihargai? Gak kan! Kalian malah akan dicap buruk oleh mereka"ucap (namakamu) sambil meletakkan kepalanya dipundak Iqbaal

"Kita udah biasa kayak gitu! Bagi kami hinaan dan cacian udah jadi makanan kita setiap hari"ucap Iqbaal sambil mengusap puncak kepala (namakamu) dengan tangan sebelah kirinya

"Emang gak ada niatan dari kalian yang mau berubah"tanya (namakamu) lagi

"Niatan sih ada, tapi prosesnya yang susah. Kita udah terlanjur nyaman dengan kehidupan kita yang sekarang"jawab Iqbaal santai

"Emang apa sih istimewanya jadi anak nakal? sering dipanggil keruang bk, sering dapet hukuman dan juga musuh dimana-mana"

"Justru harusnya guru BK itu berterimakasih kepada kita, berkat kita mereka jadi dapet pekerjaan dan gak kasih makan uang haram ke keluarganya Karna mereka gak makan gaji buta"ucap Iqbaal dengan senyuman kecil

"Terus sekarang kamu bangga dengan semua itu"tanya (namakamu)

Iqbaal menganggukkan kepalanya

"Seenggaknya kita masih punya cerita yang akan kita ceritakan kepada anak-anak kita nanti. Gak kayak lo, hidup lo terlalu normal. Bahkan gue yakin lo gak pernah ngelanggar satu pun pelanggaran yang ada disekolah lo"ucap Iqbaal dengan tersenyum miring diakhir ucapannya

"Tata tertib sekolah dibuat tuh buat dipatuhi bukan dilanggar"ucap (namakamu) judes

"Tuh kan, lo benar-benar norak. Tata tertib sekolah tuh dibuat buat dilanggar bukan buat dipatuhi"ucapan Iqbaal santai yang langsung mendapat jitakan dari (namakamu)

Pletak

"Kamu tuh yang norak, enak aja ngatain orang sembarangan"ucap (namakamu) sambil mengerucutkan bibirnya

"Bibirnya biasa aja dong, kalau gue khilaf gimana"ucap Iqbaal setelah barusan dia menengok kebelakang untuk melihat wajah (namakamu)

"Ck, mesum banget sih"ucap (namakamu) dengan menghadiahi Iqbaal cubitan dahsyatnya

Yang dicubit bukannya merasa kesakitan malah terkekeh pelan seolah-olah cubitan (namakamu) gak berasa apa-apa ditubuhnya

"Turun gih"ucap Iqbaal saat mereka sudah sampai di depan rumah (namakamu)

"Makasih"ucap (namakamu) lalu turun dari atas motor Iqbaal

"Hm, gue langsung balik aja ya! Lo gak usah repot-repot suruh gue mampir"ucap Iqbaal

"Siapa juga yang mau nyuruh kamu mampir"ucap (namakamu) memutarkan kedua bola matanya lalu berjalan pergi meninggalkan Iqbaal yang malah terkekeh pelan

"Gue pulang yaa, jangan kangen"teriak Iqbaal lalu mengegas motornya kencang

Sedangkan setelah kepergian Iqbaal dengan (namakamu) tadi, Vano juga memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat tongkrongannya tadi dan pergi ketempat Bella. Selingkuhannya

"Bel, lo sayang gak sama gue"tanya Vano sambil mengusap rambut Bella dengan lembut

"Sayang kok"jawab Bella

"Lo percaya gak kalau gue sayang sama lo"tanya Vano dan masih mengusap lembut rambut Bella

"Percaya banget malahan"ucap Bella seraya tersenyum lebar kepada vano

"Kalau seandainya lo gue cuma jadiin lo pelampiasan gue aja gimana"tanya Vano dan kali ini dia menghentikan usapan lembut di rambut Bella

"Kamu gak mungkin cuma jadiin aku pelampiasan, sikap kamu ke aku aja udah buktiin kalau aku ini prioritas kamu"jawab Bella dan menatap wajah vano

Mendengar Jawaban Bella vano malah tersenyum kecut "mulai sekarang lo harus pinter-pinter deh bedain mana perhatian dan mana kasian. Kurang-kurangin baperan siapa tau lo cuma gue jadiin pelampiasan disaat gue bosan"ucap Vano

"Lagian lo udah tau belum, kalau selama ini gue udah punya cewek"sambung vano

"Tau"ucap Bella sambil menganggukkan kepalanya santai

"Kenapa lo masih mau jadi cewek gue"tanya Vano sambil menegakkan kepala Bella agar tidak bersandar lagi di pundaknya

"Karna aku udah terlanjur sayang sama kamu"jawab Bella santai

"Kalau mulai sekarang gue minta sama lo buat jauhin gue gimana"tanya Vano yang sukses membuat Bella kaget

"Kok kamu tiba-tiba ngomong gitu sih, kamu udah gak sayang yaa sama aku"tanya Bella dan menatap sendu wajah Vano

Vano lagi-lagi tersenyum kecut "gue bilangin yaa sama lo, kalau sebenarnya gue selama ini gak pernah jatuh cinta sama lo, gue cuma jadiin lo pelampiasan disaat gue bosen sama dia"ucap Vano santai tanpa mau tau gimana perasaan Bella saat ini

Bella memaksakan diri untuk tetap tersenyum walau sebenarnya ada rasa sakit dihatinya

"Aku tau kok, aku memang gak pantes buat kamu. Dan kamu pantesnya sama dia! Dia baik dan dia juga cantik. Beda banget sama aku"ucap Bella seraya tersenyum paksa kepada Vano

"Sorry ya bel, gue terlalu sayang sama dia, dan gue gak bisa terus-menerus bohongin dia"ucap Vano lirih

"Iya, aku paham kok"ucap Bella dan masih menunjukkan senyuman palsunya

"Setelah yang terjadi hari ini, gue harap lo gak pernah benci sama gue"

"Aku gak akan pernah bisa benci sama kamu, Karna aku udah terlanjur sayang sama kamu"ucap Bella dengan senyuman palsunya

"Tapi sorry yaa bel, gue gak bisa bales rasa sayang lo. Karna gue udah terlanjur sayang banget sama dia"ucap Vano

"Iya, gapapa kok. Ini semua salah aku, aku yang terlalu berharap sama kamu. Sampai aku lupa bahwa kamu udah pernah bilang ke aku kalau kamu udah punya seseorang"ucap Bella lirih

"Gue yakin suatu saat nanti, lo bakal temuin seseorang yang jauh lebih baik dari gue. Makasih karna lo selalu ada disaat gue butuh dan maaf atas luka yang udah gue buat"ucap Vano sambil mengusap puncak kepala Bella sebentar lalu pergi meninggalkan Bella yang saat ini sudah tak bisa membendung lagi tangisannya

Tangisannya pecah begitu saja setelah vano pergi meninggalkannya dengan banyak luka dihatinya

"Ternyata mengikhlaskan orang yang kita cintai dengan yang dia cintai jauh lebih sakit, dari pada mencintai tapi tak dihargai" gumam Bella.













Bersambung

Makasih atas vote dan commentnya kemarin yaa:)

Meet A BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang