"Hy pacar"sapa Iqbaal dengan wajah tanpa bersalahnya.
Iya, setelah insiden tawuran beberapa Minggu yang lalu. Iqbaal tidak pernah menunjukkan batang hidungnya, bahkan kabarnya pun tidak (namakamu) ketahui.
Bukannya menjawab (namakamu) hanya menatap Iqbaal sekilas, lalu kembali melanjutkan jalannya yang sempat terganggu oleh Iqbaal.
"Kok diem aja sih, kenapa?"tanya Iqbaal sambil menyamakan langkah kakinya dengan (namakamu)
Lagi-lagi (namakamu) tidak menjawab pertanyaan Iqbaal. Dan malah semakin mempercepat langkah kakinya.
"Hei kok diem aja sih? Ayo dong ngomong? Emangnya kamu gak kangen sama aku?"tanya Iqbaal lagi sambil mencekal tangan (namakamu)
Dengan cepat (namakamu) menepis cekalan tangan Iqbaal. Dan menatap sendu kearah pria itu. Jujur dia sebenarnya rindu dengan pria itu, tapi rasa kekecewaannya lebih besar dari rasa rindunya.
"Emang kita mungkin tidak ditakdirkan untuk bersatu. Kita berbeda. Duniaku dan duniamu tidak lah sama. Jadi, mari kita akhiri hubungan kita"ucap (namakamu) lirih
Rahang Iqbaal mengeras dengan sempurna, sorot tajam matanya menatap tepat dimanik coklat milik (namakamu). Dan dengan sekali tarikan kasar, Iqbaal membawa (namakamu) kedalam ruangan kosong yang tepat berada didepan mereka. Sebuah gudang yang sudah lama tidak terpakai.
Iqbaal menendang pintunya dengan kasar lalu membawa (namakamu) kedalamnya. Dan setelah itu dia kembali menutup pintunya.
"Coba lo ulangin apa yang lo ucapin tadi, gue mau denger sekali lagi"titah Iqbaal sambil terus memepet tubuh (namakamu) kearah tembok
(Namakamu) menundukkan kepalanya. Dan mencoba untuk mendorong tubuh Iqbaal dari hadapannya. Tapi sia-sia karna nyatanya tubuh Iqbaal tidak bergerak sama sekali dari hadapannya.
"Jangan nunduk sayang"ucap Iqbaal lembut sambil mengangkat dagu (namakamu) dengan telunjuknya
Tubuh (namakamu) dibuat merinding dengan ucapan lembut Iqbaal barusan. Karna jujur, ucapan Iqbaal terasa sangat menakutkan untuknya.
Iqbaal tersenyum miring. Merasa puas dengan apa yang dilihatnya sekarang. Tubuh (namakamu) yang bergetar karna ulahnya sendiri.
"Ayo dong!! Gue mau denger apa yang Lo ucapin tadi"ucap Iqbaal sambil mengelus puncak kepala (namakamu) lembut dan itu sukses membuat (namakamu) semakin takut dibuatnya.
Merasa tidak ada sahutan dari gadis yang ada didepannya itu. Iqbaal dengan tidak berperasaan menarik kuat rambut lebat (namakamu). Dan itu tentu saja sukses membuat sang pemiliknya meringis kesakitan.
"AYO NGOMONG ANJ*NG! NGOMONG"bentak Iqbaal tepat dihadapan (namakamu) dengan tangannya yang semakin menarik kuat rambutnya
(Namakamu) sudah tidak bisa lagi membendung air matanya. Kepalanya terasa sangat sakit. Tarikan itu, membuat kepala berdenyut nyeri. Apalagi bentakan yang baru saja Iqbaal berikan kepadanya itu cukup melukai hatinya.
"Denger ini baik-baik!! Dan gue harap setelah ini Lo gak akan pernah keluarin kata-kata laknat itu lagi"titah Iqbaal
"Apa yang udah jadi milik gue. Gak akan pernah gue lepas sampai kapanpun. Bahkan, sampai matipun Lo gak akan pernah bisa lepas dari gue. Karna Lo tau? Lo dan gue emang udah ditakdirkan untuk terus bersama. Lo milik gue, gue milik lo dan selamanya akan jadi seperti itu. Lo paham kan sekarang"sambung Iqbaal
Dengan suara bergetar dan khas orang menangis (namakamu) menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut Iqbaal. "Iya"jawabnya lirih
Iqbaal semakin kuat menarik rambut (namakamu). "Apa gue denger, bicara yang keras dong"titah Iqbaal
"Iya, aku paham"jawab (namakamu) seraya meringis pelan. Karna sungguh kepalanya semakin terasa sakit
Iqbaal tersenyum dengan penuh kemenangan. Melepaskan tarikan kuat tangannya dari rambut (namakamu) dan menarik gadis itu kedalam pelukannya.
(Namakamu) semakin terisak. Menumpahkan seluruh rasa sakitnya didalam pekukan Iqbaal.
"Maaf"lirih Iqbaal sambil mengelus pelan puncak kepala (namakamu)
Setelah dirasa puas memeluk gadisnya. Iqbaal melepaskan pelukannya dan menatap sendu manik mata (namakamu).
"Sakit banget ya"tanya Iqbaal dengan perasaan bersalahnya
Dan (namakamu) menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan konyol yang dilontarkan oleh Iqbaal.
"Maaf ya!! Gue udah kasar sama lo. Jujur gue gak bisa nahan emosi gue tadi"ucap Iqbaal dengan perasaan bersalah yang semakin menyelimuti hatinya.
"Iya gapapa kok"ucap (namakamu) dengan menampilkan senyuman palsunya
Iqbaal tersenyum hangat kepada (namakamu) dan kembali menarik gadis itu kedalam pelukannya.
"Jangan pernah mancing emosi gue lagi ya"pinta Iqbaal lembut
"Iya"jawab (namakamu) didalam pelukan Iqbaal
"Dan maaf untuk sekali lagi"ucap Iqbaal yang mendapat respon anggukan kepala dari (namakamu)
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
Meet A Badboy
FanficKehidupan (namakamu) Amora berubah, setelah takdir harus mempertemukannya dengan seorang Badboy yang belum pernah terbayangkan dipikirannya. Hidupnya yang semula aman dan tentram harus hancur berantakan, hanya karna seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadha...