Aku berdiri berhadap-hadapan dengan Mr. Dodson di lorong UGD rumah sakit. Tenggorokanku tercekat dan sakit karena menahan tangis, namun aku memaksakan diriku berbicara.
"Seth kenapa?" tuntutku padanya dengan suara serak, "Tolong jelaskan..."
Pertanyaanku terputus oleh suara langkah-langkah kaki.
"Chloe!" Leanna berlari-lari menghampiriku dan memelukku erat. Tak lama kemudian Chuck datang menyusul dengan terengah-engah. Aku sudah tidak kuat, mataku berair.
"Bagaimana keadaannya sekarang?" Chuck menanyaiku tegang.
"Nggak tahu," jawabku susah payah, "...dokter belum keluar dari ruangan."
"Berita itu hampir membuatku pingsan, karena sudah lama sekali Seth nggak kumat, kupikir..."
"Kumat?" aku memotong kalimat Leanna. Leanna, Chuck, bahkan Mr. Dodson saling berpandangan.
"Sebenarnya Seth kenapa?" desakku tak sabar. Mr. Dodson menghela napas, lalu pria itu menunduk dan memijat dahinya.
"Jantungnya lemah. Beberapa kali dia pernah dilarikan ke rumah sakit karena tiba-tiba kumat saat jam pelajaran."
Paru-paruku bagai diisi es saking kagetnya mendengar berita itu. Seth menderita lemah jantung?
"Kalian nggak pernah menceritakan ini padaku." aku memandangi Leanna dan Chuck meminta penjelasan. Mereka berdua tampak salah tingkah. Leanna yang pertama membuka mulut.
"Tadinya kami berniat memberitahumu, tapi..."
"Permisi, Mr. Dodson. Kami harus menjelaskan kesalahpahaman ini sebentar." Chuck menyeretku dan Leanna ke lorong sepi.
"Kami berjanji pada Seth agar nggak memberitahumu tentang penyakitnya." jelas Chuck frustasi ketika cukup yakin bahwa kami sudah berada di luar jangkauan pendengaran Mr. Dodson.
"Apa salahnya?!" seruku, "Bila tahu soal itu, aku nggak akan bersikap tolol dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sensitif di kelas dan akibatnya dia harus naik ambulans karenaku!"
"Chloe..." Leanna menenangkanku, tampak agak bersalah, "Kami berjanji pada Seth. Dia nggak kepingin kau... eh, menjaga jarak karena penyakit yang dideritanya..."
"Menjaga jarak?" bisikku takjub, "Memangnya berapa umurku, Lee? Dua belas? Menjauhi orang hanya karena dia menderita lemah jantung?"
"Ini berbeda!" kata Chuck seolah siap menelanku, "Asal tahu saja, ketika dia menerima kabar dari kepala sekolah bahwa ada murid dari LA yang akan pindah ke Redville, Seth sudah mencari tahu tentang dirimu. Dia bahkan menanyaiku apakah akan terlihat aneh bila langsung mengajakmu duduk semeja di kantin di hari pertamamu. Dia sangat ingin berteman dekat denganmu bahkan sebelum kau datang ke Redville, jadi wajar dia nggak ingin kau melihatnya sebagai cowok yang lemah!"
Aku mematung syok memandangi Chuck.
"Kenapa dia melakukan semua itu?"
Leanna menghela napas.
"Karena kau... Chloe."
"Apa?" tanyaku takut salah dengar.
"Namamu Chloe." Leanna mengulang, "Namamu sama dengan nama kakak perempuan Seth. Dan wajahmu... sangat mirip dengannya."
"Dan?" tanyaku bingung, "Apa yang salah memiliki nama yang sama dan wajah yang mirip dengan kakaknya?"
Leanna menghela napas berat sebelum menjawab pertanyaanku.
"Chloe Winchester sudah meninggal. Dia kecelakaan mobil ketika hendak kabur saat bertengkar dengan ayah Seth." mata Leanna berkaca-kaca, "Seth melakukan semua itu karena kau mengingatkannya pada Chloe Winchester. Kakaknya yang sudah meninggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Redville
Teen FictionMemiliki nama yang sama dan wajah yang mirip dengan seorang cewek yang tidak dikenal? Chloe Madison mengalaminya pada kepindahannya kali ini, di Redville. Dia menemui segudang orang yang mengatakan dia mirip seseorang yang juga bernama 'Chloe', dan...