Chapter 27

273 65 10
                                    

Jika seseorang bertanya padaku sekarang, sejujurnya aku masih tidak habis pikir mengapa aku bisa-bisanya pergi ke pesta dansa prom pertamaku bersama cowok tertampan, terkaya, dan terpopuler di Redville High; Seth Winchester. Maksudku, aku dulu sempat naksir padanya, sebelum dia akhirnya mendeklarasikan padaku bahwa dia menganggapku sebagai pengganti kakaknya.

Aku memang melewati cukup banyak hal di sini. Minggu ujian, rehearsal kelulusan para murid senior, dan beberapa hal lainnya.

Yang tidak kupahami adalah, betapa beruntungnya diriku. Juga bagaimana aku dan Seth pergi sebagai teman—'kakak-adik' jika boleh kutambahkan—dan kami sama sekali tidak merasa risih tentang itu.

Claire juga tahu tentang ini. Reaksinya adalah menceramahiku.

"Kau tahu? Kau sangat beruntung tetapi sangat bodoh. Kalau aku jadi kau, aku nggak akan peduli soal Seth yang menganggapku kakak atau apalah. Aku bakal langsung menciumnya di tengah lantai dansa dan mengatakan padanya bahwa aku lebih sudi berhubungan seks dengannya."

Oke. Claire memang sudah kuberitahu garis besar yang terjadi antara aku dan Seth. Dan juga Ethan. Makanya dia lumayan jengkel soal itu.

Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya ibuku mendandaniku untuk prom. Dan aku tidak sanggup meloloskan diri dari cengkeramannya dan pengeriting rambutnya. Persiapanku baru benar-benar selesai setelah Seth tiba di rumahku lima menit yang lalu—sementara Claire sudah selesai duluan dan sudah berangkat lebih dulu bersama pacar barunya, Jake Reed.

Aku tidak akan berbohong mengenai penampilan Seth. Dia luar biasa tampan dalam setelan jas biru gelap yang sangat chic dan berpotongan mahal. Bahkan dalam jas kerja paling biasapun, aku yakin Seth akan terlihat sama memukaunya. Seth tersenyum lebar saat melihatku menuruni tangga dalam gaun kremku; ibuku yang membelikannya dan aku tidak bisa protes. Tetapi mau tak mau harus kuakui, saat melihat pantulan diriku di cermin riasku barusan, aku agak pangling terhadap diriku sendiri. Ibuku berkaca-kaca, dan ayahku menatapku dengan sorot haru campur bangga hingga rasanya aku malu sendiri.

"Kau sangat cantik." puji Seth, menatapku dengan binar kekaguman yang tulus. Aku balas tersenyum.

"Trims. Kau juga sangat ganteng." kataku, "Cewek-cewek di sekolah bakal membunuhku setelah ini."

Seth terbahak.

Setelah berpamitan dengan kedua orangtuaku—mereka bahkan mengambil foto kami berdua—Seth memasangkan korsase di pergelangan tanganku dan menuntunku menaiki mobilnya. Aku lega dia hanya membawa Porsche-nya yang biasa, bukan salah satu koleksi mobil ayahnya yang jauh lebih dahsyat atau apa.

Dan aku tidak penah melihat gimnasium Redville segemerlap itu sebelumnya. Malam itu, tempat yang paling kubenci di lingkungan sekolah—karena mengingatkanku akan payahnya diriku di bidang olahraga—disulap menjadi arena dansa keren dengan lampu-lampu hias, balon-balon, dan bola disko di tengah ruangan. Cewek-cewek berdandan ekstra dengan gaun-gaun memesona, dan para cowok berada dalam penampilan terbaiknya.

Seth bertemu dengan beberapa temannya dan—seperti biasa—saling ber-high five dan menerima tepukan-tepukan di bahu. Sesuai dugaan, saat aku dan Seth bersama-sama memasuki gimnasium, aku dapat merasakan tatapan-tatapan yang membakar tengkukku dari para cewek.

Kami bertemu dengan Chuck dan Leanna di dekat stand minuman, dan keduanya tampak sangat manis bersama. Leanna dengan gaun pendek marun dan korsase sewarna plum di pergelangan tangannya—Chuck bersikeras menemukan satu yang senada dengan rambut Leanna—sementara Chuck sendiri mengenakan setelan hitam dengan dasi yang juga berwarna plum. Tak lama, Seth pamit sejenak karena harus naik ke atas panggung untuk mengucapkan kata-kata sambutan sekaligus kata-kata perpisahan untuk para senior. Aku hampir melupakan fakta bahwa Seth adalah Ketua Murid. Dan ketika Seth akhirnya menutup pidato singkatnya yang cukup berkesan, dan berseru ke mic menyuruh kami semua untuk "Bersenang-senang sampai pagi!", dia menuruni panggung dan menghampiriku.

RedvilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang