Chuck langsung membombardirku dengan tatapan setajam duri landak dan sebuah kata sepedas tabasco di kelas Sejarah, kelas pertama kami setelah istirahat siang.
"Pengkhianat."
???!!!
Praktisnya, seisi kantin melihatku dan Ethan duduk semeja. Termasuk Chuck. Akibatnya, sepanjang sisa pelajaran, Chuck tak lagi mengajakku berbicara. Leanna, yang sudah bisa menerima fakta bahwa aku mulai dekat dengan Ethan, hendak membuka mulut untuk memprotes sikap agresif Chuck padaku. Namun Chuck menatapnya dengan pandangan jangan-coba-coba dan Leanna hanya mampu pasrah.
Bahkan Seth saja tampaknya tidak terlalu memusingkan masalah kedekatanku dengan Ethan. Well, aku tak tahu apa yang ada di dalam pikirannya, aku toh bukan tukang ramal, tapi apapun emosi yang masih tertinggal di sana, dia mampu mengatasinya dengan kepala dingin. Bukan malah bersikap kekanakkan dan berapi-api seperti Chuck.
Secara objektif, Ethan tidak sepatutnya disalahkan soal kecelakaan mobil itu, apalagi meninggalnya Chloe Winchester. Chuck membuat seolah-olah nama tengah Ethan Dodson adalah Patut-Dibenci!
Oh, sedikit ralat. Tadinya kupikir Seth memang kelihatannya tidak memusingkan masalah ini, tapi nyatanya dia malah bungkam total.
Cowok itu berusaha bertingkah seperti biasa, tetap duduk di sebelahku di kelas dan mencatat. Tapi aku berani bertaruh dia telah memasang tembok tebal kasatmata bertuliskan 'anti Chloe' atau 'Chloe dilarang masuk' atau sejenisnya di antara kami selama pelajaran.
Aku hanya bisa mengagumi sosok tampannya dari sudut mataku. Kebiasaannya menopang dagu dengan sebelah tangannya sambil menulis. Astaga, dia masih saja sempurna.
Aku mulai mencorat-coret sudut buku catatanku, kebiasaan jelek ketika bosan atau frustasi. Lalu begitu saja tanganku meluncur menuliskan kata-kata yang terngiang-ngiang di kepalaku.
Ini tidak adil.
Bel berbunyi. Seth berdiri. Aku spontan menutup bukuku kaget, terlalu keras hingga selama sepersekian detik Seth menatapku, namun tanpa komentar apa-apa dia berbalik pergi. Seth mengikuti rombongan keluar kelas, Leanna yang berjalan di belakang Chuck memberi isyarat padaku bahwa dia akan meneleponku malam ini.
Yah, untunglah sahabatku satu-satunya tidak ikut-ikutan membenciku.
🍁
"Dia membenciku, Lee.""No way."
"Sangat benci."
"Nggak bakal."
Aku mulai merasa muak dengan perdebatan kami di telepon. Leanna bersikeras mempertahankan pendapatnya bahwa Seth tidak mungkin membenciku. Dia yakin bahwa Seth hanya agak terkejut dengan sikap Ethan yang mendadak jadi dekat denganku.
"Dia nggak membencimu. Kau nggak lihat wajahnya ketika kau dan Ethan tertawa-tawa di kantin tadi siang seperti sepasang kekasih di video klip musik. Dia hanya kelihatan... syok."
Aku menghela napas, "Poinmu?"
"Dia cemburu."
"Sori saja, usahamu sia-sia. Aku ini 'kakaknya', ingat?" sahutku munafik. Padahal jantungku melompat-lompat membayangkan alis Seth bertaut jengkel saat melihatku duduk dengan Ethan.
"Entahlah, Chloe. Lagipula, mengapa kau yakin sekali dia memandangmu seperti kakaknya?" komentar Leanna.
"Dia sendiri bilang padaku—"

KAMU SEDANG MEMBACA
Redville
Teen FictionMemiliki nama yang sama dan wajah yang mirip dengan seorang cewek yang tidak dikenal? Chloe Madison mengalaminya pada kepindahannya kali ini, di Redville. Dia menemui segudang orang yang mengatakan dia mirip seseorang yang juga bernama 'Chloe', dan...