14. Short Vacation

203 13 0
                                    

"Jadi, berapa rata rata lo?" tanya Sid sambil menjatuhkan diri di sebelah Julia yang sedang sibuk menghitung. Mereka ada di Hilarious. Sekarang sudah hari keempat semenjak mereka selesai ujian.

"Masih delapan koma delapan," kata Julia sambil menghela napas.

"Kurang satu lagi ujian yang nilainnya belum keluar. Gue nggak bisa seneng seneng dulu."

"yang belum keluar kan cuma sejarah. Masa iya bisa kurang dari delapan?" tanya Cokie.

"Gue sih yakin. Tapi, nggak tahu, ,deg degan aja. Siapa tau gue salah perkiraan. Siapa tahu gue salah nyilang. Apa pun bisa terjadi, kan?" kata Julia gugup.

"Jules, tenang aja. Lo pasti bisa," kata Aida sambil merangkul Julia. Julia tersenyum dan mengangguk.

"iya. Gue tegang aja. Ya udah, gue kerja dulu. Kasihan Lara kerja sendirian," kata Julia sambil bangkit dan mengantar pesanan.

"Jadi, liburan mau kemana nih?" tanya Cokie sambil merenggangkan tangannya.

"Ke pantai aja ya? ke Anyer gimana?" tanya Sid sambil menghirup softdrink. Cokie dan Rama mengangguk angguk.

"Gue nggak ikut," kata Lando, membuat mereka menatapnya. Lando membalas tatapan mereka sebentar, lalu menghela napas.
"Si sapi tua itulagi nggak bisa di tinggal. Bisa bisa dia udah jadi bangke waktu kita pulang liburan."

"Bentar aja,Lan" kata Sid.
"Paling Cuma dua hari. Masa dia nggak bisa bertahan hidup. Lagian, murid lo juga llibur kan?"

Lando mengangkat bahu. Dia paling membenci saat saat liburan seperti ini.sudah dua kali liburan dia selalu tinggal di rumah ntuk mengurus ayahnya. Rama menepuk pundaknya.

"Lan, lo butuh refreshing sebentar. Begitu juga bokap lo. Siapa tau dia bisa sadar dan malah cari kerja pas lo nggak ada. Kata Rama tenang.

Lando mengangguk pelan. Matanya tak sengaja bertemu dengan mata Aida yang malah tersenyum. Lando hampir buang muka ketika melihat Aida yang malah tersenyum, dan bukan jijik karena Ayah Lando seseorang yang tidak berguna.

"Jadi!" kata Sid sambil menepuk tangannya.
"Kita semua pergi ke Anyer!"

"Lo ikut juga kan, Ai?" tanya cokie pada Aida yang segera bengong.

"Kemana?" tanya Aida bingung membuat Cokie heran.

"Kemana? Ya kepantai, Anyer," kata Cokie membuat Aida tersenyum.

"Cok, gue ngak bakal di bolehin pergi kemana pun dengan cowok selama dua hari," kata Aida sambil terkekeh.
"Gue bisa di bunuh sebelum sempet pergi."

"Oh," kata cokie paham, lalu menatap ketiga temannya yang juga bingung.

"Gimana dong?"

"Ya nggak gimana gimana. Kalian pergi aja bereempat. Atau ajak Julia kalo dia bisa," kata Aida membuat keempat anak itu salingg pandang lagi.

"Kalo sehari bisa gak,Ai?" tanya Rama lagi.

"Kalau sehari sih, mungkin bisa," kata Aida.

"Kalau gitu, kita sehari aja," kata Rama sambil memandang teman temannya minta persetujuan, dan mereka mengangguk.

"Kita pergi pagi pagi banget, pulang sore. Gimana?"

Aida menatap Rama dengan ragu. Aida sangat ingin pergi bersam mereka, tapi takut orang tuanya tak mengizinkan.

"Gini deh, Ai. Sehari sebelum pergi, kita semua dateng ke rumah lo. Trus minta izin sama Bonyok lo. Kalo Julia pergi, lo juga boleh pergi kan?" tanya Cokie.

High School Paradise (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang