"berisik ah!" Sahut Julia ketika Sid merecokinya saat mengerjakan soal matematika. Sid menatapnya tak percaya.
"Gue ajarin, juga!" Sahutnya sebal.
"Gue belom nulis apapun, dia udah sibuk ngasi tau caranya!" Sahut julia mengadu pada Rama yang sedang menghafal sejarah. Raja memicingkan matanya pada Sid, tapi cowok itu malah mencibir.
"Nggak kerasa udah nunggu tenang," kata Aida sambil nyeruput latte.
"Tapi, Julia udah banyak perkembangan, ya?""Gimana enggak berkembang, yang ngajarin lima orang jenius sekaligus!" Sahut Sid sambil terkekeh.
"Harusnya Li tuh merasa terhormatJulia memilih tak memedulikan omongan Sid dan meneruskan menghitung. Waktunya sudah hampir habis dan masih banyak yang harus Julia pelajari.
"Kita semua pasti masuk kelas khusus," kata Aida lagi, di sambut anggukan semua orang.
"Ya cuma si bego ini harus lebih berusaha keras," kata Sid yang kembali di hiraukan. Sid menatap Julia heran.
"Tenang aja Jules para guru ngomong kalo nilai rapor banyak di pengaruhi sama ujian akhir kok," kata Rama di sambut cengiran julia. Sid tambah heran.
"Jadi, Lo masih punya kesempatan.""Ngomong ngomong, ujian nanti kalian bakal tetep terlambat?" Tanya Julia membuat cowok itu saling melirik.
"Tahun lalu dih begitu. Nggak tau sekarang gimana?" Tanya Cokie pada Lando. Lando hanya mengangkat bahu.
"Yah untuk tahun ini aja kita ngalah sama pak Godzilla," kata Rama akhirnya, di setujui oleh semua temannya, bahkan Sid tidak protes.
"Kenapa sih kalian benci banget sama pak Gozali?' tanya Aida tiba tiba membuat keempat cowo Kitu saling lirik lagu.
"Setahu gue, dua orangnya cukup baik. Dia juga nggak pernah sampe keterlaluan mengajar murid.""Sebenernya, kalo dia ngelulusin permintaan kita buat ngeditiun klub bola, dia oke," kata Sid.
"Ngediriin klub bola!" Tanya Julia, untuk pertama kalinya sore ini memberi perhatian pada Sid.
"Oh, Lo sadar juga gue hidup, ya? Kata Sid kesal, tapi segera meluruskan duduknya.
"Gini, sebenernya kita berempat udah dari dulu ngerencanain ngediriin ekskul bola. Kan belum ada tuh di Athens.""Tapi Godzilla ngelarang. Bahkan, nggak pernah ada murid yg di di bolehin main bola di sela sela pelajaran." Kata Rama menambahkan.
"Dia selalu ngamuk kalo liat bila dan permainannya. Kita berempat pernah di strapless gara gara main bola di lapangan upacara."Julia dan Aida mendengarkan dengan serius. Jarang sekali mendapatkan keempat orang ini berbicara sesuatu dengan serius dan penuh emosi seperti ini.
"Nggak pernah ada olahraga bola dalam kurikulum Godzilla. Ini kan aneh," kata Cokie di sambut anggukan Julia dan Aida.
"Setelah kami tahu nggak ada ekskul bola di Athens, kami berencana ngediriin itu. Tapi, tentu aja di tentang keras sama Godzilla tanpa alasan yang jelas.dia bilang kita takut nggak konsentrasi sama pelajaran. huh!" Kata Sid sambil mengepalkan tangannya.
"Para guru ngejadiin kami sebagai aset atau apalah itu, mereka pikir nilai kami bakal hancur kalau ekskul bola di dirikan. Sampai sekarang mereka masih berpikir kalau kami ini murid jenius yang menurutmu padahal sih," kata Cokie sambil melirik Lando.
"Jadi, kenapa kalian selalu terlambat setiap hari?" Tanya Aida.
"Itu cuma satu satunya cara buat nunjukin keberatan kita sama kebijakan sekolah soal ekskul bola itu. Kita nggak bisa bolos sekolah atau berhentilah belajar karna beasiswa Lando pasti bakal di cabut. Kalo cuma terlambat tiap hari, pasti cuma nyusahin Godzilla. Dan, kami sih nggak keberatan. Seneng banget malah," kata Sid terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Paradise (END)
أدب المراهقينSurganya anak SMA • • • SMA Athens memang sekolah elite. Tapi,masih ada satu yang kurang. Athens nggak punya ekskul sepakbola. Ini yang membuat Lando, Rama, Sid, dan Cokie selama dua tahun selalu datang terlambat. Empat siswa paling top dan keren di...