13. Cheers!

168 11 0
                                    

"CHEERS!!!" sahut Rama, Cokie, Lando, Sid dan Aida sambil mendetangkan gelas- gelas berisi coke.

Hari ini adalah hari terakhir ujian. mereka semua telah berhasil melewatii ujia itu dengan baik.kini mereka berada di Hilarious untuk merayakan berakhirnya penderitaan.

"ya, ayo, ayo, pada rayain kegagalan gue aja semua!" sahut Julia kesal sabil duduk bersandar  dengan tangan bersedekap.

Hari ini ia merasa ujianya buruk sekali.

Sid menjatuhkan dirinya di sebelah Julia yang masih cemberut, lalu mencubit kedua pipinya sampai gadis itu mengaduh kesakitan.

"senyum dong, Jules! lo nggak seneng apa ujian selesai?" tanya Sid sambil terkekeh.

"gue nggak bisa ngerjain yang nomer 39!" sahut Julia parau.

"Jules, nggak ngerjain satu nomer aja dunia nggak akan berakhirkan?" tanya cokie
"sanntai aja. lo pasti masuk kelas khusus kok."

"Jules, Lo belom daftar?" tanya Sid kaget.
"terakhirkan besok!"

Julia tidak menjawab. Dia hanya memainkan jemarinya denga resah, lalu memandang keliam temannya gugup. 

"kalo gini sih kita ga bakal ketemu lagi," kata Lando dingin.
"ucapin selamat tinggal lo sama beasiswa dan Athens."

Jula menatap Lando ragu. Beberapa hari terakhir, entah mengapa Julia tidak merasa seyakin dulu. Ini karena ia masih menemukan kesuliatan dengan ujian akhirnya. Julia memang tidak mau mengecewakan teman temannya yang sudah  sangat membantu. Julia juga tidak tahu harus berbuat apa seandainya hasil ujian tidak menolong nilai nilai ulangnnya.

"Sori. Gue cuma..." Julia tidak menerusakn kata katanya.
Julia merasa akan menangis sebentar lagi.
"Gue nggak sepinter kalian...."

"Omong kosong," kata Lando
"Lo pikir gue udah pinter dari sananya?"

"Jules, untuk jadi pintar, lo harus usaha. Lo udah berusaha semampu lo dan nggak ada yang salah dengan hasilnya." kata Rama tenang.
"Lo pasti masuk kelas khusus. Bareng kita semua. oke?"

Julia menatap Rama ragu. ia menantap keemapat temannya yang lain. Aida mengulurkan tangganya dan menggenggam tangan Julia.

"Jules, kemarin lo udah keren kok. Gue percaya hasilnya bagus. Lo cuma cemas karena ngerasa nggak sempurna. Nggak perlu sempurna untuk masuk kelas khusus," kata Aida sambil tersenyum.
"Jadi, lo tenang aja ya?"

Julia akhirnya memngangguk, walaupun belum yakin sepenuhnya.



  으으으으으으으  




"Ram lo udah ngomong sesuatu sama Kepsek?" tanya Sid saat mereka sedang di hukum berjemur esok harinya.Dan Rama mengangguk.

"Udah, tapi dia juga harus ngeliat transkrip Julia" katanya

"Wah,, berdoa aja nilainnya nggak ancur ancur banget," kata Cokie


Keemapt anak itu sekatang melihat Julia yang sedang berjalan ke ruang guru dengan membawa map. Julia nyengir lebar begitu melihat keempat cowok itu sedang berdiri satu kaki di depan tiang bendera. Kemudian, dia mengacungkan mapnya, memberi isyarat bahwa ia akan menyerahkannya kepada Kepala Sekolaj untu mendaftarkan kelas khusus.


"Berjuang ya!!!" seru Sid yang segera kehilangan keseimbangannya.

"Sid! Lari tiga keliling!" sahut Gozali yang ternyata ada di belakang mereka. Julia tertawa mengikik malihat Sid yang segera menyumpah kesal.

High School Paradise (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang