21. Awal, Bukan Akhir

348 25 12
                                    

Akhirnya, hari pertandingan datang juga. Setelah berlatih sampai malam dengan Zai dan teman-temannya, Sid, Lando, Cokie dan Rama merasa sudah siap untuk bertanding dengan SMA 501, walaupun tidak yakin latihan semalam bisa menang melawan pemenang liga SMA

"Gugup?" tanya Aida saat melihat tampang pucat Lando. Lando tersentak dari kegiatannya menatap lapangan yang mulai dipenuhi orang. Ia kemudian menoleh pada Aida yang tersenyum. Lando segera mengalihkan pandangannya.

"Lumayan," kata Lando singkat.

"Heh, mana boleh gugup begitu!" sahut Julia sambil memukul kepala Lando dengan mikrofon yang dibawanya. Lando melotot pada Julia, tapi tak jadi berkata apa pun karena melihat penampilan Julia.

Julia sekarang sudah menggunakan ikat kepala bertuliskan
'Go Athens'. Di belakang kepalanya terselip bendera bergambar sebuah tugu, lambang Athens, yang sudah banyak dipegang anak-anak. Julia sedang berniat membagikan bendera lagi ketika dilihatnya beberapa junior melewati lapangan.

"HOI! ANAK-ANAK ATHENS! JANGAN PULANG DULU! SINI!!!" sahut Julia sambil mengejar junior-junior itu dan menyeretnya ke lapangan.

"Tipikal Julia," kata Aida sambil terkekeh. Lando mengangguk-angguk sambil berpikir keras Setelah mengumpulkan keberanian, dia berdeham kecil.

"Nanti...."

"Woi! Ngapain lo, Lan! Pemanasan!" sahut Sid memutus perkataan Lando.

Lando menatap sebal Sid yang sudah meregangkan kakinya bersama anak-anak lain, lalu berdiri dengan ogah-ogahan.

"Eh, anu, Lan, tadi mau ngomong apa?" tanya Aida sebelum Lando bergabung bersama timnya.

Lando menoleh, lalu menatap Aida salah tingkah.

"Hm... nggak ada, cuma...." Lando berhenti bicara, lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Aida yang ingin tahu.

"Tonton sampe selesai ya." Aida tersenyum memandang Lando yang sedang berjalan ke arah timnya.

"Lando!" sahut Aida sehingga Lando berbalik.
"Semangat ya!"

Lando bengong sebentar, mengangguk kaku, dan meneruskan perjalanannya. Setelah bergabung, dia langsung di soraki teman-temannya. Aida mengawasi kejadian lucu itu Sambil nyengir bahagia.

"Woi! Pemanasan yang bener!" seru Julia dari jauh,membuat anak-anak laki-laki bingung.

"Siapa sih tuh?" tanya Zai, yang baru pertama kali melihat Julia. Dia heran melihat cewek itu dari tadi heboh.

"Dia Julia, anak kelas kita," kata Rama sambil nyengir

“Anak kelas lo? Begitu?" kata Zai tak percaya sambil melirik Julia yang sekarang sibuk melatih penonton membuat Mexicanwave.
"Harusnya dia masuk kelas gue."

"One of a kind, dia," kata Sid sambil meregangkan otot lengannya. Mendadak dia melihat rombongan besar datang.

"Oh, anak 501." Semua anak sekarang menatap rombongan itu ingin tahu.

Julia melotot menatap anak-anak SMA 501, bertanya-tanya apa mereka tadi sengaja datang dengan tronton ke sini. Para pendukung SMA 501 mengambil tempat di seberang anak-anak Athens, sementara timnya yang dipimpin Andri menghampiri tim Athens.

"Hei, gimana, banyak juga kan?" tanya Andri pada Julia yang tampak keki.

"Ini sih lo terlalu niat!" gerutu Julia sebal. "Gue nggak heran kalo ada banyak tronton di depan sana.

"Bus pariwisata, sebenernya," kata Andri, membuat Julia melongo.

Andri terkekeh, lalu menatap Rama dan teman temannya. Julia Kini lebih heboh mengajari pendukung Athens.

High School Paradise (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang