- 14 -

1K 111 8
                                    

Happy reading~

-

-

-

Sore ini para maba jurusan Seni dan Musik ngumpul di halaman villa. Halamannya luas jadi cukuplah buat kita semua.

"Good evening, guys." Ini bang Joshua yang ngomong.

Semuanya pada bales sapaan dari bang Joshua. Dia kakaknya Vernon, btw. Tapi beda papa katanya. Mereka sama-sama bule, blasteran Indo-LA. Mantul lah pokoknya mah.

"Oke hari ini pembukaan acara makrab, selama 2 hari ke depan kita ngumpul makan malam disini dan besok pagi kita boleh jalan-jalan di sekitar sini. Tapi tetep, dalam pengawasan para pendampingnya ya. Dan sekarang gue bakal bagi kelompok yang masak, bersih-bersih dan juga yang bantu-bantu lainnya. Kelompok 1-12 bersih-bersih, kelompok 13-18 masak, sisanya bantu-bantu. Ada pertanyaan?"

"Enggak bang." Teriak semuanya.

"Okay, kalo gitu bisa kita mulai sekarang. Nanti jeda sholat maghrib habis itu di lanjut lagi. Terimakasih."

-------

Kelompok gue dapat tugas masak, gampang sih kalo masak doang mah. Di halaman ada tenda gitu buat masaknya, nggak terlalu gede sih, cukupan lah. Peralatan buat masak juga udah kekumpul di sini. Bahan-bahannya masih di dalam vila katanya, jadi buat team yang bantu-bantu masih pada ngambilin bahan-bahannya.

Bahan-bahannya ada daging, sayur mayur sama mie instan. Kita tadi udah diskusiin sayurnya di buat soup di campur daging, sebagian dagingnya juga ada yang di goreng sih. Terus mie nya di masak biasa, mie goreng ada mie rebus juga ada. Gue kebagian goreng dagingnya, nggak cuma gue, Younghee, Suyeon dan Yoojung juga kebagian goreng daging.

Gue satu kompor gorengnya sama Yoojung, dia goreng daging kaya takut-takut gitu. Nggak pernah masak kali ya.

Saat gue lagi asik asik masak, bang Jihoon nyamperin gue. Dia kasih senyum gantengnya ke gue dong, hehe.

"Butuh bantuan?" Tanya dia ke gue.

"Aku bisa kok.."

Tiba-tiba ada yang nyahut nih dari arah samping gue.

"Bang Jihoon, bantuin~ ini minyaknya nyiprat, gue takut.." Yoojung yang ngerengek ke bang Jihoon.

Panas kuping gue dengernya, bang Jihoon natap gue seolah minta persetujuan. Gue cuma diem terus mutusin kontak mata sama dia.

"Aku bantuin dia dulu, sayang." Bang Jihoon berbisik di telinga gue dan dia cium sekilas pipi gue.

Bang Jihoon mulai bantuin Yoojung dan kalian tau? Yoojung mepet-mepet mulu ke badan bang Jihoon. Gue tau bang Jihoon mulai risih, tapi ya mau gimana lagi. Dia pendamping kita jadi ya harus bantuin anggotanya. Gue juga nggak mungkin narik bang Jihoon ngejauh, gue nggak berhak marah karena gue sadar posisi. Kita masih belum ada hubungan apa-apa.

Kita semua udah selesai masak dan sekarang udah hampir maghrib. Kita memutuskan buat istirahat sama sholat dulu. Setelah itu baru makan malam bareng.

------------

Gue masih di kamar ngelipat mukena gue, Younghee masih di luar sama Suyeon dan Haerim. Nggak lama kemudian, Yoojung masuk ke kamar.

"Sun." Panggilnya yang ngebuat gue noleh ke arah dia. Gue cuma ngangkat sebelah alis gue.

"Gue cuma mau bilang. Jangan deket-deket sama bang Jihoon."

Gue mengernyit heran, "Lah? Siapa lu ngatur-ngatur gue? Lagian mau gue deket atau enggak ke bang Jihoon ya itu urusan gue lah."

BETWEEN US! [WOOZI SEVENTEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang