- 29 -

831 87 29
                                    

Happy reading~


Note : Ini masih flashback ya..

Jihoon’s Side








Setelah makan malam, kita semua pindah ke ruang keluarga kecuali Dino yang milih kembali ke kamarnya. Mau ngerjain tugas katanya, gue juga mau kembali ke kamar sebenernya tapi nggak jadi karena Sooa ngajak gue ngobrol di taman belakang.

Dan disinilah kita sekarang, duduk di ayunan yang ada di taman belakang. Cuma ada gue sama dia karena seperti yang gue bilang tadi orang tua kita lagi ngobrol santai juga di ruang tengah.

Kita berdua udah lima menit duduk di sini tapi nggak ada yang memulai percakapan sehingga keheningan malam lah yang menyelimuti.

“Kamu.. apa kabar?”

Gue noleh ke samping sekilas buat mastiin kalau emang Sooa yang memulai percakapan dengan nanyain kabar gue.

“Hmm, gue baik. Lo sendiri?” tanya gue ke dia.

“Seperti yang kamu lihat. Aku baik, Ji.”

Ya, dia emang kelihatan baik baik aja dan bertambah cantik?

Shit! Back to earth Lee Jihoon!

“Aku pikir pertemuan kita nggak akan sekaku ini, Lee.” Dia tertawa canggung sebelum nerusin ucapannya lagi, “Aku pikir kamu udah banyak berubah juga.”

“Semua orang tentunya akan mengalami perubahaan, Anna.” Anna? Ya, itu panggilan dari gue buat dia. Karena nama belakangnya Ahn, dan gue nyaman aja manggil dia gitu. “Kita juga udah lama nggak ketemu, jadi ya.. gue sedikit canggung aja.”

“Kamu nggak perlu bersikap canggung seperti itu, Ji.” Ujarnya pelan lalu terkekeh setelahnya.

Gue sedikit tersentak saat merasakan hangatnya telapak tangan Sooa yang menerpa punggung tangan gue.

Relax, okay?” Sooa tersenyum di akhir kalimatnya.

How’s your day?” Tanyanya.

Good I thought. You?”

Gue lihat dia gelengin kepalanya, “Not really good without you, Lee Jihoon.”

Seakan tersadar gue narik tangan gue dan berdehem pelan, “Apa maksudnya? I mean, we haven’t seen each other for a long time.. and you said your day not really good without me? Huh. Such a shit thing, right? Cih.” gue berdecih pelan di akhir kalimat.

Nggak tau kenapa gue kaya nggak terima aja dia bilang gitu dan nyatanya dia emang kelihatan baik-baik aja sekarang tanpa adanya gue.

I’m so sorry..” ucapnya lirih, “Aku minta maaf.” Sambungnya.

“It’s okay, nggak ada yang perlu di maafin dan nggak ada yang harus minta maaf. Gue nggak suka aja kalo elu bilang kaya tadi, bahkan selama lu pergi nggak ada sama sekali niat dari elu buat nyari ataupun ngabarin gue meskipun lewat media sosial. So, anggep aja ini pertemuan kita yang pertama.”

Baru aja gue mau melangkah pergi tapi urung karena..











































“Apa kamu percaya kalau aku bilang aku cinta kamu, Ji.”

Ucapan Sooa yang ini bener bener bikin gue kaget serta nggak habis pikir.

BETWEEN US! [WOOZI SEVENTEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang