Happy reading~
•
•
•
(Note : aku nulis ini sambil dengerin lagunya Day6 - Goodnye Winter. Yang punya lagunya aku rasa cocok aja kamu dengerin sambil baca cerita absurd ini hehe..)
Author POV
Tangan Jihoon melemas kala usahanya mengetuk pintu kamar kekasih –ah, mantan kekasihnya, mungkin? Tak membuahkan hasil.
Ia menunduk dalam di depan pintu kayu itu, rasanya sakit saat mendengar Sunny mengatakan kalau hubungan mereka berakhir. Entahlah, Jihoon hanya tak ingin menyerah. Ia ingin meraihnya lagi, meskipun harus jatuh berkali-kali, tak apa asalkan Sunny mau kembali.
Sekali lagi ia menatap pintu kayu itu lalu tersenyum miris, “Selamat malam, Sayang.” Lirihnya sebelum berbalik dan beranjak dari sana menuju ruang tengah di mana teman-teman yang lain berada.
“Oi, Ji! Lu mau tidur dimana malam ini?”
Jihoon yang baru saja menuruni anak tangga terakhir berjalan menuju ke arah Dokyeom yang bertanya padanya.
“Terserah.” Jawab Jihoon seraya menjatuhkan dirinya di sofa.
“Kampret! Lu lemes banget kenapa dah?”
Hoshi menendang pelan kaki Jihoon, ia tak biasa dengan pemandangan di depannya ini. Seorang Lee Jihoon terlihat ada raganya tapi seperti tak bernyawa? Bukan tipikal Jihoon sekali.
“Udah-udah.” Lerai Seungcheol, “Jihoon, Wonwoo , Dokyeom tidur di kamar atas aja. Di sana belom ada yang nempatin.”
“Bang, gue tadi dari atas turun kesini dan sekarang gue harus ke atas lagi?” Keluh Jihoon.
“Lu mau sekamar sama Mingyu, Soonyoung sama Seungkwan?” Tanya Seungcheol.
“Ogah!” tolak Jihoon tanpa pikir panjang.
Lebih baik dia tidur di teras daripada sekamar sama Mingyu yang tidurnya berotasi dan Soonyoung yang kalau udah ngorok nggak tau kapan akan berhenti. Seungkwan? Dia belum tau tuh manusia gembul satu tidurnya kek gimana. Yang pasti, Seungkwan tidornya merem.
Setelah bermenit-menit ngobrol ala cowo di ruang tengah, beberapa dari mereka juga udah ada yang pindah ke kamar karena udah ngantuk.
“Gaess, kuy ke atas. Gue udah ngantuk ini.”
Wonwoo noleh ke arah Dokyeom yang matanya udah menyipit menahan kantuknya.
“Halah! Lemah lu jam segini udah ngantuk!!” Wonwoo memukul pundak Dokyeom dengan nggak santainya sampai mata Dokyeom melebar sempurna.
“Sakit, anyingg!!” Teriak Dokyeom, dia udah siap-siap mau bales kelakuan Wonwoo tapi nggak jadi.
“Jangan tereak, bangsul! Gue punya tetangga!” Sentak Mingyu.
Setelah terjadi sedikit perdebatan mereka memutuskan untuk pergi ke kamar masing-masing. Seperti yang telah di katakan oleh Seungcheol tadi, Jihoon Wonwoo dan Dokyeom menempati kamar yang ada di lantai atas tepatnya di sebelah kamar Sunny. Jihoon berhenti sejenak untuk melihat pintu kamar Sunny yang masih tertutup rapat.
“Jihoon! Ayo masuk.”
Buru-buru Jihoon menolehkan kepalanya pada Wonwoo yang berdiri di ambang pintu kamar mereka lalu berjalan menghampiri pemuda berkacamata itu.
“Lu kenapa?” Tanya Wonwoo saat melihat raut wajah sahabatnya ini terlihat suram.
“Nggak papa.” Jawab Jihoon lalu berjalan ke arah ranjang dan membanting tubuhnya kesana membuat Dokyeom yang sudah tertidur di ranjang menggeliat karena terganggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US! [WOOZI SEVENTEEN]
Fanfiction[ | 𝙴𝙽𝙳 | ] "𝐈 𝐨𝐧𝐥𝐲 𝐡𝐨𝐩𝐞 𝐰𝐞 𝐜𝐚𝐧 𝐥𝐢𝐯𝐞 𝐭𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐢𝐥 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐚𝐭𝐞𝐬 𝐮𝐬, 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐁𝐄𝐓𝐖𝐄𝐄𝐍 𝐔𝐒." --- Higest rank #1 LJH [July 7th, 2k19] #1 WOOZI [August 28th, 2k19] #1 LEEJIHOON [August 28th...