🌸15_Teman Gilang🌸

266K 10.6K 289
                                    


Usahakan tekan bintang dibagian kiri bawah sebelum membaca

Happy reading...

***

Gilang tersenyum menatap Nada yang tertidur lelap. Entah kenapa akhir-akhir ini ia sering tersenyum karena Nada, sikap konyol gadis itu, raut wajahnya ketika marah, cara gadis itu merengek seperti anak kecil semuanya terekam jelas di otak Gilang dan berakhir ia tersenyum sendiri.

Nada tertidur satu jam yang lalu dan sekarang sudah menunjukkan pukul 22.30,Gilang masih menekuni laptopnya kerjaannya menumpuk dikantir semenjak ia menjadi dosen. Tapi tidak akan lama lagi ia kembali ke kantor, tinggal 3 bulan ia menggantikan pamannya mengajar.

Nada menggeliat dalam tidurnya, ia berbalik menghadap Gilang yang masih duduk. Tangan gadis itu tiba-tiba memeluk pinggangnya. Gilang tidak mempermasalahkannya, yang penting gadis itu merasa nyaman.

Jika boleh jujur, sebenarnya Gilang tidak masalah jika Nada tidur cepat atau tidak tapi malam ini ia memilik pekerjaan yang harus diselesaikan, untuk itu ia sengaja menghalang-halangi Nada untuk tidur dengan tujuan agar gadis itu menemaninya begadang.

Gilang memperhatikan wajah Nada yang terlihat damai dan nyaman. Tangan Gilang terulur mengelus rambut panjangnya, kemudian menuju mata gadis itu lebih tepatnya menyentuh titik hitam yang berada dibawah alis sebelah kanan.

Gilang menghentikan sentuhannya. Akhir-akhir ini ia sedikit aneh, ada setitik rasa asing yang menjalar di hatinya. Ia tidak tahu apa itu? Ia merasakannya hanya ketika dekat dengan Nada saja, berbeda jika bersama orang lain. Ia yang biasanya cuek, kini berubah bagaimanapun ia berusaha cuek pada gadis yang tengah tertidur ini tetap saja ia tidak bisa. Nada seolah memiliki magnet untuk menarik Gilang agar terus ikut terlibat dengannya, Gilang akui ia memang tidak bisa mengacuhkan gadis itu. Walaupun ia terlihat acuh tapi jauh didalam hatinya ia peduli.

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 tapi Gilang belum juga menyelesaikan pekerjaannya. Maklum, sudah dua bulan ini ia tidak ke kantor hanya meninjau nya melalui sekretarisnya menanyakan bagaimana keadaan perusahaan. Ia juga memiliki kepercayaan sekaligus sahabatnya yang akan berkunjung besok untuk membahas meeting yang tidak bisa diwakili, yang mengharuskan Gilang untuk turun tangan.
Gilang kembali menoleh kearah Nada, baru beberapa menit ia kembali memperhatikan gadis itu, terbukti bukan bahwa Gilang tidak bisa mengabaikan Nada. Ah ia rasa dirinya mulai gila. Gilang memilih menghentikan pekerjaannya dan segera tidur menyusul Nada. Jangan lupakan tangan laki-laki itu yang merengkuh Nada dengan erat. Bukannya terbangun, gadis itu justru mengeratkan pelukannya dan mencari tempat ternyaman didada Gilang.

***

Gilang terbangun pukul 05.00 pagi. Hari ini Weekend, ia sengaja bangun pagi untuk melakukan rutinitas setiap minggunya yaitu berolahraga.

Gilang melepaskan pelukkannya pada Nada, ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah lima belas menit, ia keluar sudah lengkap dengan celana training,kaos putih polos dan handuk kecil yang bertengger indah di lehernya.

Laki-laki itu menatap Nada yang masih tertidur lelap. Ia berjalan mendekat dan mencoba membangunkan gadis itu, ia berencana untuk mengajak Nada jogging. Karena selama sebulan menikah ini ia sama sekali tidak pernah melihat Nada olahraga gadis itu hanya bisa tertidur.

Sudah berbagai macam cara Gilang coba untuk membangunkan Nada tapi tidak ada pergerakan sama sekali dari gadis itu. Gilang memutuskan untuk menggendong Nada, membawanya kedalam kamar mandi.

Gilang membaringkan Nada kedalam bathup. Ia menyalakan shower dan mengarahkannya ke wajah Nada membuat gadis itu berteriak kencang.

"Dasar orang tua" makinya kesal. Piyama pink nya basah hingga membuat bra hitamnya tercetak jelas. Sial! Batin Gilang, kini dirinya lah yang terjebak diperangkapnya sendiri.

My Cool Husband [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang