🌸16_Kecoa pembawa sial🌸

260K 9.7K 326
                                    


Follow instagram @_baiqmaya dan @_mayastories

Happy reading...

***

Nada duduk dibangkunya dengan lesu. Hari ini ia menggunakan syal berwarna hitam untuk menutupi lehernya yang penuh dengan tanda merah akibat ulah Gilang. Ia juga menggunakan masker untuk menutupi bibirnya yang terluka.

Ps: anggap pake masker wkwkwk😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ps: anggap pake masker wkwkwk😂

Gisel, Arin, dan Kesya menatap aneh kearah Nada tidak biasanya gadis itu berpenampilan tertutup seperti sekarang.

Gisel mendekati bangku Nada. Gadis itu menatap Nada dengan lekat, memperhatikan mata Nada yang terlihat memerah dan sembab.

"Lo sakit?" tanya Gisel sambil menempelkan punggung tangannya dikening Nada.

"Gue baik-baik aja" jawab Nada sambil menarik tangan Gisel dari keningnya. Bibirnya yang tertutup masker tersenyum.

"Kalo lo baik-baik aja kenapa pake syal segala?" Suara Arin terdengar.
Nada terdiam, tidak tau mau menjawab apa. Jika ia berkata sejujurnya, ketiga sahabatnya pasti menggodanya.

"Intinya gue baik-baik aja" Ucap Nada tegas. Ia menelungkupkan kepalanya diantara kedua lengannya yang terlipat diatas meja. Tandanya ia tak mau ditanyai apapun oleh tiga gadis yang mengelilinginya.

Selang beberapa menit Gilang masuk kedalam kelas mereka membuat Arin dan Kesya pindah ketempat duduk mereka masing-masing. Berbeda dengan Gisel, ia memang duduk di samping Nada.

Nada sama sekali tidak mendengarkan saat Gilang menjelaskan. Gadis itu sibuk dengan dunianya sendiri, membuat karya abstrak di bukunya dengan pulpen. Dan semua yang dilakukan Nada itu tidak luput dari pengelihatan Gilang. Laki-laki itu terus memperhatikan Nada, ia masih merasa bersalah apalagi mengingat gadis itu menangis membuat hatinya kembali sesak.

Menit demi menit berlalu, tapi Nada masih fokus pada bukunya yang sudah tercoret. Gilang tidak menegurnya karena ia tahu keadaan gadis itu. Biarlah gadis itu fokus dengan lamunannya.

Dua jam mata pelajaran Gilang berakhir. Kesya dan Arin kembali menghampiri Nada.

"Nad, lo ada masalah sama pak Gilang?" tanya Kesya. Nada menggeleng sebagai jawaban. Namun ketiga gadis didekatnya tidak percaya begitu saja. Mereka masih penasaran dengan masalah seperti apa yang menimpa Nada.

"Jujur aja Nad, kita sahabat lo" sahut Arin

"Jujur apalagi sih? Gue nggak nyembunyiin apa-apa dari kalian." Nada bangkit dari duduknya kemudian berjalan keluar meninggalkan ketiga sahabatnya.

***

Nada berjalan menuju gerbang kampusnya. Ia berniat untuk pulang kerumah bundanya, walaupun masih tersisa satu jadwal kuliahnya. Ia tidak berniat untuk melakukan apapun apalagi dihadapkan dengan ketiga sahabatnya yang tak henti-hentinya bertanya.

My Cool Husband [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang