🌸30_ Luar Biasa🌸

238K 9K 465
                                    

Tekan bintang dipojok kiri bawah sebelum membaca.

Follow instagram @_baiqmaya dan @_mayastories

Happy reading...

***

Sudah seminggu ini Nada merasa kesepian dikampus karena Gilang sudah tidak menjadi dosen lagi. Pak Bambang yang merupakan kakak dari papa nya Gilang yang menjadi dosen disana sudah kembali mengajar, alhasil Gilang berhenti menggantikannya.
Nada mengaduk-aduk capucino yang ia pesan, satu tangannya ia gunakan untuk menyangga kepalanya diatas meja.
Arin, dan Kesya menatap Nada jengah. Bumil yang satu ini memang kelewatan. Ngomong-ngomong soal hamil, saat ini kandungan Nada berumur lima minggu dan masih tidak ada perubahan pada perutnya yaitu tetap datar.

Gisel datang membawa sepiring nasi goreng dan es jeruk ke meja mereka. Gadis itu menatap Nada aneh yang belum juga menyentuh minumannya, hanya diaduk-aduk tidak jelas.

"Kenapa sih Nad?" tanya Gisel. Sesendok nasi goreng masuk kedalam mulutnya, sambil mengunyah ia memperhatikan Nada.

"Gue kangen kak Gilang" jawab Nada lemah.

"Lebay" Arin dan Kesya berucap bersamaan sambil melempari Nada dengan kulit kacang. Bukannya marah, Nada malah memasukan kulit kacang itu kedalam mulutnya dan memgunyahnya membuat tiga gadis yang ada didepannya melongo.

"Sejak kapan lo makan sampah?" tanya Gisel ngeri, tangannya meraih es jeruknya kemudian diminumnya dengan cepat.

"Nggak tau, gue lebih suka makan kulit kacang daripada kacangnya" jawab Nada enteng.

"Lo nggak waras Nad!" sela Arin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Biar nggak ada istilah kacang lupa kulitnya. Jadi gue makan kulitnya, kacangnya gue buang. Kan kebalik tuh kulit lupa kacangnya" jelas Nada. Kali ini ia meminum seteguk capucinonya setelah berhasil menelan kulit kacang tadi.

"Astagfirullah" seru Gisel, Kesya, dan Arin bersamaan. Tatapan luar biasa mereka layangkan untuk Nada, bumil paling aneh yang pernah mereka temui sepanjang riwayat hidup mereka. Bagaimana nasib anaknya nanti jika ibunya melenceng macam Nada.

"Nad, kayaknya lo harus pulang deh. Lebih baik lo dirumah daripada disini galau mulu" saran Gisel. Arin dan Kesya mengangguk setuju. Lebih baik Nada pulang, daripada berada dikampus yang hanya bisa menyusahkan mereka karena seminggu yang lalu sebelum Gilang benar-benar berhenti mengajar laki-laki itu berpesan pada mereka untuk menjaga Nada, tidak boleh lecet sedikit pun.

"Percuma gue pulang, kak Gilang lagi dikantor" jawab Nada masih dengan ekspresi awalnya,  lesu seakan tidak memiliki gairah untuk hidup.

"Nad, jangan kayak gini dong. Lo nggak ketemu sama pak Gilang kan cuma setengah hari ntar pulang kampus ketemu dirumah" ujar Kesya. Jujur, ia sangat bosan melihat tingkah Nada yang berubah drastis semenjak hamil. Perempuan itu selalu melakukan hal aneh yang membuat siapapun didekatnya menyerah.
Seperti dua hari yang lalu, ia menyuruh Gilang membelikannya dua ayam kampung yang tentunya masih hidup dan menyuruh suaminya itu untuk mengadu ayam-ayam itu. Gilang mana bisa urusan adu ayam, mau tak mau ia kembali ke pasar untuk membawa sang penjual ayam kerumahnya untuk mengadu ayam malang itu.

Setelah puas melihat perkelahian antara dua ayam itu, Nada menangis dan kalian tau gara-gara apa? Yaitu gara-gara salah satu dari ayam itu terluka, dan ia merasa kasihan alhasil Gilang lah yang terkena amukan perempuan itu. Dan peristiwa ajaib itu tentu saja ikut disaksikan oleh ketiga sahabatnya.

"Yang kangen sama kak Gilang itu bukan gue, tapi anaknya" Ucap Nada.

"Iya gue tau, tapi bisa nggak lo bersikap kayak biasa jangan aneh-aneh lagi" timpal Kesya frustasi. Gadis itu mengusap wajahnya beberapa kali.

My Cool Husband [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang