🌸29_Bumil Labil🌸

250K 8.8K 183
                                    


Tekan bintang dipojok kiri bawah sebelum membaca...

Follow instagram @_baiqmaya dan @_mayastories

Happy reading...

*****~

Nada menghela nafas pelan, saat ini ia tengah berada dikamarnya. Sudah dua hari ia menginap dirumah orangtuanya dan tentu saja Gilang tidak mengizinkan tapi dengan adanya calon baby di perutnya membuat ia memiliki alasan untuk menginap, alasannya ngidam pengen tidur dikamarnya. Hebat bukan, sebenarnya Nada sudah tidak marah ataupun kesal dengan Gilang. Ia hanya ingin mengerjai laki-laki itu, sekali-kali boleh lah.

Satu jam yang lalu Gilang datang kerumah orangtuanya, jujur ia sangat senang karena bisa bermanja dengan suaminya. Tapi yang membuatnya kesal saat ini adalah Eza. Ya, keponakannya yang beberapa minggu lagi akan memasuki usia 4 tahun. Bocah itu benar-benar tidak mau melepaskan Gilang, menempel terus seperti prangko. Eza memang seperti itu, jika sudah nyaman dengan orang maka tidak mudah untuk memisahkannya. Bahkan papanya sendiri, Denis. Tidak dihiraukan bocah itu, tapi bukannya kesal Denis justru senang karena tidak ada yang mengganggu waktunya dengan istri tercinta. Hellooooo tapi Nada yang menjadi korban, ia tengah hamil muda dan ingin dimanja oleh sang suami, justru suaminya sibuk bersama bocah kampret.

Ceklek..

Suara pintu kamarnya terbuka, Gilang masuk tentunya dengan Eza yang berada digendongannya tengah tertidur lelap.

"Kenapa dibawa kesini?" tanya Nada datar. Matanya menatap bosan kearah keponakannya itu.

"Mau aku tidurin"

"Tapi ini kamar aku! Sana tidurin dikamar kak Nancy!" kesal Nada.

"Nggak enak ganggu, jadi aku bawa kesini"

"Kenapa kakak yang repot sih?! Eza bukan anak kakak, jadi biarin ajalah mau ngapain nggak usah sampe ditidurin segala. Kasih bunda aja sana!" kesal Nada, wajahnya memerah menahan kesal.

"Kasian, nanti Eza nya kebangun"

"Dari kemarin kakak sama Eza terus, nggak pernah sama aku, aku kesel tau nggak! Kakak ingat nggak sih kalau aku lagi hamil, hamil ANAK kakak dan aku butuh kakak. Tapi giliran kakak kesini malah ngelonin anak orang!" ucap Nada berapi-api dan penuh penekanan terutama pada kata 'anak'.

"Nad, Eza kan keponakan kamu. Nggak seharusnya kamu ngomong kayak gitu, lagian apa salahnya dia main sama aku, aku kan om nya" Tutur Gilang lembut berusaha membujuk Nada. Semenjak hamil Nada memang lebih senaitive dari biasanya bahkan masalah keci ia besar-besarkan.

"Tau ah, aku kesel!" Nada bangkit dari ranjang dan berjalan keluar meninggalkan Gilang didalam kamarnya.

***

Gilang menghampiri Nada yang terduduk dibangku taman belakang, diperhatikannya perempuan itu lekat-lekat bahu perempuan itu bergerak naik turun apa itu artinya Nada sedang menangis?

Gilang mendudukkan dirinya disamping Nada, perempuan itu membuang pandangannya kearah lain, ia tidak mau Gilang melihatnya menangis. Jujur, sebenarnya ia tidak mau menangis tapi karena sedang hamil membuat moodnya hancur, mudah marah, mudah menangis dan lain sebagainya.

"Na-"

"Nggak usah panggil-panggil!"

"Aku minta maaf"

"Aku udah bilang kan dua hari yang lalu, jangan minta maaf kalau kakak masih ngulangin kesalahan!" Kali ini ia berbicara sambil menatap mata Gilang.
Gilang dapat dengan leluasa memperhatikan wajah Nada, mata perempuan itu terlihat sembab dan wajahnya agak pucat.

My Cool Husband [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang