Biasanya, gadis itu selalu ceria.
Tapi hari ini. Keceriaan itu kandas bagaikan di telan bumi!🍃🍃🍃
Pagi ini Tanra berangkat sekolah di antar oleh Pak Damar dan Papinya, Fadli. Gadis itu asik dengan aplikasi Chatting. Terkadang ia tersenyum dan tertawa karena tingkah para sahabatnya di sebuah group chat.
Tak lama ada tangan yang menyenggol lengannya, gadis itu menoleh. Ternyata ia sudah tiba di sekolah, saat ingin turun tiba-tiba tangannya ditahan oleh Fadli.
"Hari ini, hari terakhir kamu Ujian Nasional kan?" tanya Fadli.
"Iya," jawab Tanra dengan wajah polosnya.
Fadli mengangguk. "Artinya, kamu bisa pulang lebih cepat kan?" tanyanya lagi.
Tanra tampak berpikir, lalu pandangan kembali menatap pria yang ada di sampingnya. "Maaf Papi, hari ini Tanra mau party. Mau rayain usainya Ujian Nasional," terang Tanra dengan ekspresi cerianya.
Fadli menghela napas. "Hari ini, Papi minta kamu langsung pulang," tegas Fadli.
Tanra menyerkit bingung. Tak biasanya Papi tak mengizinkan keinginannya. Tapi, Tanra tak bisa menolak karena raut wajah sang Papi sangat serius. Jadi ia hanya mengangguk dan keluar dari mobil.
Di sana sudah ada beberapa sahabatnya yang menunggu dengan raut wajah muram Tanra menghampiri para sahabatnya.
"Eh, muka lo kenapa kusut gitu?" tanya Lena.
"Iya dah, lo ngapa Ra?" tambah Fayla.
Tanra menghela napas. "Iya, bokap nyuruh gue langsung pulang nanti," lirih Tanra.
Kedua mata sahabatnya membulat tak percaya.
"Hah! Kok gitu?" seru Vetta.
"Lo, nggak bilang kalau kita mau party perayaan selesainya Ujian Nasional," timpal Givia.
"Gue, udah bilang kok barusan. Tapi, muka bokap gue kayak serius banget saat nyuruh gue pulang," jelas Tanra dengan wajah sedih.
Semua sahabatnya mengangguk, ada yang kecewa dan ada yang bisa memahami.
"Hmm ... yaudah yuk, ke kelas ... keburu bel nih," Fayla mengalihkan pembicaraan.
"Eh iya, yuk," jawab Vetta.
Tanra hanya mengangguk. Jujur, sebenarnya gadis itu tidak enak dengan semua sahabatnya. Karena party yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Selama berjalan menuju kelas Givia menyadari raut wajah Tanra, gadis itu langsung merangkulnya.
"Udah, nggak usah dipikirin," hibur Givia.
"Sebenarnya, gue tuh nggak enak sama kalian. Padahal gue juga pengin banget ikut party," lirih Tanra.
"Udahlah, nggak apa-apa kok, kita ngerti," hibur Fayla.
"Benar, kita ngerti kok. Ya, walau gue kecewa juga sih, tapi lo turutin aja apa kata orang tua lo, bagaimanapun kalau dia nyuruh lo pulang cepat pasti ada sesuatu yang penting kan?" jelas Lena.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARE I'm In LOVE ❤️[COMPLETED✔️]
Novela JuvenilTanra Hifiza, seorang gadis cantik, manja, dan sangat bergantung pada orang tuanya. Ia diharuskan untuk pergi kursus ke Kampung Inggris yang terletak di kota Pare, Kediri. Sampai gadis itu memikirkan hal-hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya...