Perlahan hatiku mulai luluh, melihatmu dengan perilaku yang sangat lembut.
🍃🍃🍃
Semua barang bawaan sudah masuk ke dalam bagasi. Tak terasa mereka melewati liburan begitu saja, tiga hari lagi mereka akan masuk seperti biasa dan mereka semua sudah naik ke level yang baru yaitu Pre-Inter.
"Gimana, semua udah masuk ke bagasi?" tanya Alif.
"Udah," jawab Raflan.
"Bisa nggak si. Liburannya di perpanjang sumpah gue masih betah," keluh Sharell.
David menoleh. "Mana bisa cantik, eh kita itu jauh-jauh merantau cari ilmu, bukan holiday. Paham?" tanyanya.
"Iya, gue paham. Tapi gue malas banget tahu nggak si. Apalagi tuh ya, pas kita masuk ada hapalan, tugas, aargghh! Bisa insane gue!" teriak Sharell.
"Ya namanya juga kita lagi belajar. Resiko," balas David.
"Hilih! Sok-sok-an lo ngomongnya gitu! Grammar ada tugas aja lo teriak-teriak di depan camp gue!"
"Dih! Yaudah si, kan gue minta ajarin lagian lo jago Grammar."
"Ck, lo kan bisa minta tolong Mola."
David melirik Mola sekilas, saat ia dan Mola bertatapan David langsung balik menatap Sharell.
"Nggak ah! Dia galak."
Perdebatan mereka terus berlanjut, Tanra melihat respons Sharell biasa saja saat David bilang 'cantik', mungkin memang setiap detik David selalu memuji Sharell?
"Oi?" panggil Alif.
"Hah?" Tanra merespons.
"Lo, lagi lihatin apa?"
"Nggak, bukan apa-apa. Yaudah yuk kita pulang."
Alif merasa tingkah Tanra sedikit aneh semenjak kejadian tadi pagi, saat itu Alif juga tidak sadar mengapa ia melakukan itu. Ingin sekali ia merutuki dirinya sendiri.
"Alif, kuy! Ngapa lo diem aja?" tanya Raflan.
"Oh, nggak apa-apa. Barang udah masuk semua?"
"Udah. Ayolah keburu macet nih. Kita cuci baju habis ini,"
"Iya-iya."
Alif bingung melihat Raflan duduk di sampingnya. Ia nengok ke belakang ternyata Tanra duduk di paling belakang dengan Mola, sedangkan di tengah David dan Sharell.
"Eh, ayo jalan. Lo lihatin apaan si?" tanya David sambil ikut nengok ke belakang.
"Nggak, gue mau pastiin aja udah lengkap apa belum."
"Yaelah, kayak kita bawa rombongan aja. Udahlah yuk jalan," celetuk Sharell.
Alif langsung memainkan perseneling dan pedal gas. Akhirnya mereka kembali ke Pare, Kediri.
====
"Thank's, ya guys! Next kita liburan lagi," ujar Sharell.
"Your welcome, sip! Kabarin aja," jawab Raflan.
Alif dari dalam mobil masih terus menatap Tanra, sedangkan gadis itu terus menunduk saat mendongak mata mereka bertemu. Tapi, kembali lagi Tanra menghindar dan langsung pamit buat masuk ke kamar duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARE I'm In LOVE ❤️[COMPLETED✔️]
Genç KurguTanra Hifiza, seorang gadis cantik, manja, dan sangat bergantung pada orang tuanya. Ia diharuskan untuk pergi kursus ke Kampung Inggris yang terletak di kota Pare, Kediri. Sampai gadis itu memikirkan hal-hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya...