#PIL - 19. Sebenarnya ...

43 10 54
                                    

Setiap pertemuan, pasti ada perpisahan.
Setiap pilihan, pasti ada yang dikorbankan.
Dan setiap rasa, pasti ada cinta.

🥀🥀🥀

Alif menatap gadis yang ada depannya dengan rambut yang di kuncir asal, wajahnya sedikit pucat, dan raut sedih terlihat jelas di wajahnya. Ya, gadis itu adalah Tanra. Ia tersenyum melihat gadis itu. Ia melangkahkan kakinya, namun gadis itu mundur satu langkah.

Alif mengerti mengapa ia seperti itu, lelaki itu menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.

"Boleh, gue minta waktu lo?" tanya Alif.

Bukannya menjawab justru Tanra menatap plastik sampah yang asyik ber-ayun di kedua tangannya.

"Kalau gitu, lo buang sampah dulu."

Tanra mengangguk kecil, ia langsung membuang plastik itu ke tempat sampah besar di luar gerbang camp. Tak lama, ia menghampiri Alif. Tanpa mengeluarkan suara. Mata Alif terfokus pada tangan Tanra tanpa aba-aba, ia langsung meraih tangan kanan gadis itu dan tersenyum melihat benda yang melingkari pergelangan tangan Tanra.


"Ternyata, lo masih pakai gelangnya ya. Gue kira udah lo buang," lirihnya.

Tanra langsung menepis tangan Alif. "Mau apa lo?" sinis Tanra.

"Gue, ke sini mau undang kalian ke acara Farewells party angkatan periode tanggal sepuluh, di Pare Corner, acaranya malam ini. Minggu depan kan kita udah nggak ada kegiatan. Tadinya mau besok. Tapi, udah ada beberapa yang mau pulang. Gue harap lo dan yang lain mau datang," jelas Alif.

"Gue usahakan."

Alif tersenyum. "Gue tunggu kehadiran kalian," ucapnya.

Lalu ia pergi dari sana tanpa mengatakan apapun lagi. Hati Tanra masih terasa perih, ia berusaha agar air matanya tak mengalir. Ia malas harus dapat banyak pertanyaan dari Mola dan Sharell.

====

Malam hari...

Pare corner tampak ramai, banyak member dari berbagai lembaga berkumpul di sana untuk melepas penat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pare corner tampak ramai, banyak member dari berbagai lembaga berkumpul di sana untuk melepas penat. Tanra dan yang lainnya bingung, harus duduk di mana, hampir semua tempat terisi.

"Duh! Ngapain si kita ke sini? Mending kita packing buat persiapan pulang!" kesal Sharell.

"Setuju! Rajin amat si nurutin undangan si betrayed!" sewot David.

PARE I'm In LOVE ❤️[COMPLETED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang