🍭22🍭

9.5K 426 4
                                    

Hari ini adalah hari yang baru bagi vita setelah pulang dari rumah sakit, dia berangkat ke sekolah dengan diantar oleh ayah nya. Setelah sampai sekolah vita pamit dan dia masuk kedalam sekolahnya setelah ayahnya pergi. dia mencoba tersenyum walau hatinya sakit, dia mencoba kuat walau badannya lemas, dan dia mencoba tegar walau batinnya tersiksa.

"Hay vita." Sapa dilla dan dinda saat dia memasuki gerbang.

"Hay gimana kemarin belajarnya." Ujar vita, karna kemarin vita masuk rumah sakit jadi mereka tak jadi belajar dirumah vita melainkan dirumah dilla walau hanya berdua.

"Baik kok tapi gak seru kalau gak ada elo." Sedih dilla.

"Maaf ya." Vita mununduk karna acara yang mereka buat semuanya hancur berantakan

"Iya gapapa kok, lo udah sembuh kan?"tanya dinda.

"Makasih ya, gw udah sehat kok."vita tersenyum kepada temannya walau hanya sementara setalahnya mereka berjalan menuju ke ruangan mereka. vita dan dinda berada diruangan 3 sedangkan dilla berada diruangan 6 mereka berpisah dilorong sekolah.

"Vit lo duluan aja nanti gw nyusul."dinda pergi tanpa mendengar jawaban dari vita, vita melanjutkan jalannya saat melewati koridor, matanya tak sengaja menangkap pemandangan yang menyesakkan hati. Vita menahan air matanya agar tidak jatuh sekarang, dia melewati kedua remaja yang sedang bercanda gurau dengan menundukkan pandangannya menghadap ke bawah. Dino tak menyadari bahwa vita sedang melintas disampingnya. Vita berlari dan masuk keruangannya. Tanpa sengaja dia menabrak bahu seseorang.

"Maaf." Lirih vita.

"Lo gapapa." Suara pria itu. Vita hanya menggelengkan kepalanya dan duduk dibangku sesuai absennya.

Vita menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya sampai bel berbunyi dan PAS pun dimulai.

••••••

Bel pulang berbunyi vita dan dinda keluar kelas menghampiri kelas dilla. Vita tak sengaja melihat dino dari arah berlawanan, dia berusaha mengacuhkannya dan berjalan seperti tak melihatnya.

"Vit itu kak dino tuh." Dinda memanggil vita dan mencoleknya. Vita hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh. Dino yang melihat vita segera mencegatnya, dinda yang mengerti keadaan melanjutkan jalannya dan meninggalkan vita bersama dino.

"Maaf." Ujar dino menunduk.

"For what?" Vita menatap dino dalam dan melihat kerinduan disana.

"Maaf aku udah gak pernah ngabarin kamu lagi." Dino menatap vita balik.

"Jika tak bisa memberi harapan tak usah mengobral janji dan jangan salahkan jika suatu saat aku pergi bukan karna benci atau tak mencintai melainkan aku lelah menanti." Usai mengatakan itu vita berlalu pergi dan melepaskan genggaman tangan dino menyusul temannya yang sudah jauh didepan sana.

Dino mematung mendengar ucapan vita, apakah dia akan kehilangan cintanya? Apakah dia sudah membuatnya sangat kecewa sampai dia ingin pergi darinya?apakah dia sudah membuat kesalahan yang sangat fatal? Apakah dia membuatnya sakit hati? Banyak sekali pertanyaan yang membuatnya resah dan bimbang, apakah dia harus mengingkari janjinya untuk selalu dekat dan menjaga raina sampai tuhan memanggilnya. Dia melamun disepanjang jalan. Dia tak menyadari bahwa ada seseorang yang menatapnya dengan tatapan miris.

ALDITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang