🌠9 🌠

14.3K 613 29
                                    

<Kopi ini akan terasa
Pahit sebelum kamu datang membawa manisnya harapan>
E.A

•••••
"Asalammualaikum." Salam dino sambil memasang muka andalannya dingin+datar.

"Woy dateng juga lo kirain gak jadi datang." Sapa rangga

"Kemana lo ngaret amat." Nyolot galang.

Dino tak memperdulikan ocehan temannya. Dia menolehkan kepalanya ke arah vita,  vita yang ditatap hanya bisa menunduk karna malu.

"Kak dino beneran jenguk gue, yaampun kok dia ngeliatin gue mulu sih." Batin vita

Bukannya vita risi diliatin sama dino namun dia gugup karna tak  pernah ditatap sedalam itu oleh seseorang apalagi cowok.

Dino mendekat ke arah brankar vita, vita yg melihat dino mendeket tanpa sadar mencengkram sepreinya saking gugupnya.

"Gimana udah mendingan?" Tanya dino dengan lembut.

Yaampun kok gue merinding ya kak dino ngomong pake nada lembut kaya gitu.

"Eh,  i-ya..ka-k...ud-ah..men-di-nga-n...k-ok." Balas vita gugup.kok gue jadi gugup gini sih,  vita bodoh, bodoh.

Vita menggerutu sambil memukul bibirnya kesel, dan semakin menundukkan kepalanya. Saat vita ingin memukul bibirnya kembali...

"Gak usah dipukul bibirnya, nanti gimana gue cicipinnya." gumam dino sambil mencekal pergelangan tangan vita.

Vita menelan salivanya susah payah saat mendengar perkataan dino barusan itu membuat pipi vita berubah menjadi merah tomat.

Dino menahan tawanya saat melihat vita blusing.

"Vit tadi tante fanny bilang katanya gak bisa jamput lo soalnya mau jemput adek lo." Teriak dinda dari tempat duduknya membuat vita sadar dari lamunannya.

"Yaudah gue pulang bareng-" ucapan vita terpotong oleh perkataan dino.

"Lo pulang sama gue." Jawab dino cepat dan kembali ke sifat aslinya dingin.

"Tap-" ucapan vita terpotong lagi oleh dilla.

"Gapapa vit lo sama kak dino aja kita pulangnya naik taksi aja." Ucap dilla.

"Kalian bareng sama kita aja pulangnya iya gak rang." Ucap galang sambil menepuk pundak rangga.

"Iya kalian bareng kita aja." Ucap rangga.

"Tapi gak ngerepotin kan kak." Ucap dilla.

"Engga kok tenang aja." Balas rangga.

"Yaudah deh."pasrah dilla

"Semoga jantung gue selamat sampe rumah."batin vita sambil memegang jantungnya yang berdetak sangat cepat.

ALDITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang