🍓26🍓

10.3K 398 7
                                    

"Kak dino juga udah punya pacar?" Tanya vita, semua yang ada disana saling melihat satu sama lain, mereka menahan tawanya saat mendengar ucapan vita, mana mungkin dino punya pacar baru, ditatap cewe aja dia langsung melotot. Dino menatap temennya sinis.

"Kalau mau ketawa ketawa aja gak usah ditahan." Sinis dino.

Dan

"Hahahahahaha anjirrrr sakit perut gw hahahahah mukanya itu lo hahahaha anjir anjirrrr hahaha." Mereka semua tertawa terbahak bahak bahkan galang hampir terjungkal kebelakang kalau tidak menyeimbangkan badannya, vita dibuat cengo sama reaksi yang mereka tunjukkan, apakah ada yang lucu? Perasaan vita gak lagi ngelucu deh. Vita menggaruk tekuknya bingung.

"Udah anggap angin lewat aja." Ujar dino datar + dingin.

Mereka meredakan tawanya saat mendengar ucapan dino, walau masih cekikikan.

"Hehehe maaf kak." Ucap dilla dan dinda mengangkat jari tengah dan telunjuknya menunjukkan huruf V peace dino mengabaikan mereka dan memainkan hpnya.

Galang menatap mereka satu persatu dan menanyakan pesanan mereka, setelah mereka menyebutkan pesanannya galang segara pergi dan memesan makanan mereka.

Beberapa menit kemudian galang datang dengan nampan ditangannya dan dibantu oleh bapak penjualnya, mereka memakannya hingga habis. setelahnya terjadi keheningan sampai galang membuka suara dan memecahkan keheningan yang terjadi.

"Vit lo tau gak pas gak ada lo dino kaya gimana?"tanya galang, vita yang sedang meminum jus nya sontak melihat kearah galang dan menggeleng.

"Asal lo tau ya dino tuh mukanya udah kaya triple, terus gak pernah ngomong, kalau ditanya cuman ngangguk sama geleng doang, asal lo tau juga, dia makin kesini makin dingin kaya kutub utara, lebih mungkin, dan kalau ada cewek yang natap dia, malah dia pelototin kalau ada cewek yang manggil dia atau gak sengaja nabrak dia malah dibentak, terus setiap masuk sekolah pasti dandanannya urak urakan, kantung matanya besar, rambutnya acak acakan kaya gembel, baju dikeluarin, waktu itu juga gw gak sengaja mergok dia mau mmhhhmm--."ucapan galang terpotong oleh tangan dino yang membekap mulutnya.

"Awas kalau lo sampe bilang ke vita gw aduin ke dinda kalau lo lagi pdkt sama dekal."bisik dino ditelinga galang, galang cuman ngangguk dari pada bakal mati ditangan macan. Vita yang melihat dino membekap galang membuatnya curiga dan penasaran.

"Kak dino kenapa ditutup mulut kak galang dia mau ngomong itu, apa jangan jangan kak dino nutupin sesuatu ya."tebak vita membuat dino gelagapan dan menggeleng, vita menatap dino dalam. Dino meneguk salivanya sudah payah. Galang meronta karna bekapannya belum juga dilepas.

"Kak dino lepas tangannya dari mulut kak galang kasian itu gak bisa nafas." Ucap vita prihatin. Dino segera melepas bekapannya dan berjalan ke arah vita.

"Kak dino rahasiain sesuatu ya." Tuduh vita menatap dino mengintimidasi. Dino bener bener gugup dia menampilkan wajah datar dan menatap kearah lain.

"Gak." Elak dino sambil menyeruput jusnya. Vita tersenyum maklum.

"Gapapa kok kak kalau gak mau jujur, lagian setiap orang punya privasi masing masing jadi kaka gak harus jujur sama gw." Ucap vita tersenyum, dino menatap vita dalam dan tersenyum kecil, mereka saling tatap tatapan tanpa melihat keadaan.

"Ehkm, ke selek anjirrr." Dehem dilla.

"Panas anjirrr harusnya ni sekolah pake ac dikantin." Ucap dinda.

"Gerahhhhhh woyyyyy." Pekik galang sambil mengipaskan tangannya.

"Gak pernah liat situasi." Sindir rangga.

ALDITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang