🎠23🎠

10.3K 354 4
                                    

Setelah kejadian tadi vita diantarkan dino kerumahnya, dalam hati mereka bersyukur bahwa masalahnya sudah selesai walau hanya setengah, kenapa? Karna dino belum menjelaskan tentang Raina pada dirinya.

Vita merebahkan badannya dan menutup matanya, semua badannya serasa sakit dan kepalanya juga sangat pusing.

Tok tok tok

"Sayang bunda masuk ya." Bundanya masuk dengan membawa nampan di tangannya, dia menghampiri anaknya dan duduk disisi ranjang sambil mengelus kepala anaknya.

"Kenapa sayang?" Tanya bundanya.

"Gapapa bunda aku cuman pusing aja." Vita menatap bundanya dan tersenyum, bundanya membalas senyum vita dan memberikan susu yang sudah dia buat untuk anaknya

"Nih minum dulu, abis itu langsung tidur aja." Bunda vita menyodorkan segelas susu itu pada vita, vita mengambilnya dan meminumnya hingga tandas, setelah habis dia menaruhnya diatas naskah. Bunda vita menyelimuti vita dan mematikan lampu.

"Good Night sayang." Bunda vita keluar dan menutup pintunya, vita memejamkan matanya, setelahnya dia sudah masuk ke alam mimpi.

••••••

1 minggu kemudian

Hubungan vita dan dino sekarang semakin membaik walau masih ada beberapa masalah kecil yang mereka ributkan. Sekarang mereka merencanakan tentang liburan nanti.

"Din nanti liburan ke puncak yu, om gw kan punya villa disana, sekalian ajak cewe cewenya." Rangga mengusulkan tentang idenya mereka yang sedang sibuk dengan urusannya masing masing mengalihkan pandangannya kearah rangga yang baru saja bicara.

"Wahhhh gw mau ikut." Dilla, dinda dan galang langsung ceria saat mendengar usul dari rangga, mereka semua melihat ke arah dino dan vita yang sedang asik sendiri merasa diperhatikan mereka segera menongok dan menautkan alisnya bingung.

"Kenapa?" Vita menatap temannya satu persatu.

"Mau gak?" Tanya mereka serempak.

"Mau apa?"dino bingung dengan ucapan temannya yang ambigu.

"Yaampun dino jangan mikir macam macam ya." Rangga yang mengerti akan pikiran dino segera mengeluarkan suaranya. Vita menatap dino dengan bingung, dino menatap rangga dengan mata tajamnya, rangga malah terkekeh bukannya takut

"Lagian gak jelas sih." Jutek dino.

"Makanya kalau orang ngomong tuh dengerin jangan mesra mesraan gak tau apa lo udah ngehina para jomblo disini, gak ngehargain amat sih, nanti kalau lo jomblo baru tau rasa lo." Cerocos galang sengit.

"Emang kalian ngomong apa tadi?" Tanya vita menatap temannya.

"Kita ngerencanain nanti kalau liburan mau kemana?rangga bilang dia omnya punya villa yang ada dipuncak makanya dia ajakin kita." Dilla menjelaskan semuanya sama vita.

"Wahhhh yang bener gw mau ikut dongg." Vita yang sedang bersandar didada bidang dino segera duduk tegak dengan mata berbinarnya.

"Lo din mau ikut gak?" Tanya rangga.

"Hmmm." Dehem dino.

"Emm kita boleh ngajakin temen kita gak?" Tanya dinda

"Hah? Temen yang mana?"galang menatap dinda bingung.

"Itu--anu----emm-"rangga memotong ucapan dinda dan menatapnya heran

"Anu apa?."galang menatap dinda.

"Woy lo mikir macem2 ya, wah parah lo, din awas jangan deket dekat sama si galang dia itu oran mmngnya mesum." Ceplos rangga dan mendapat tendangan di kakinya oleh galang.

ALDITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang