🍹10🍹

14.6K 565 2
                                    

.Bukan tentang siapa
Yang sempurna tapi tentang siapa yang bisa menyempurnakan.
-

••••••




























































Setelah meninggalkan galang dan rangga dino membawa vita berkeliling taman.

"Kak kita mau kemana lagi?" Tanya vita. Mereka sudah melepaskan pegangan tangannya.

"Makan dulu." Ucap dino dan membawa vita ke cafe disebrang jalan.

"Tapi kak sepeda kakak gimana." Ucap vita saat ingin menyebrang.

"Nanti gw balik lagi." kata dino lalu menggandeng tangan vita untuk menyebrang jalan.

Setelah sampai di restoran sebrang dino memesan makanan. Sedangkan vita milih tempat duduk, beruntung dia menemukan tempat duduk didekat kaca dan memperlihatkan pemandangan jakarta yang amat macet dan berisik.

Vita yang fokus terhadap luar kaca tak memperhatikan bahwa didepannya sudah ada dino yang sedang menatapnya.

"Fokus amat." kata dino membuat vita tersadar akan ada seseorang yang berada didepannya.

"Eh maaf kak saya gak tau kalau kakak ada disini." gumam vita sambil menunduk.

"Nunduk mulu gak capek apa?" sinis dino. Vita semakin menundukkan kepalanya dalam saat mendengar nada suara dino.

"Gak usah nunduk." Dino mengangkat kepala vita."nanti mahkotanya jatuh."lanjut dino sambil membelai rambut vita, perlakuan dino membuat pipi vita merah tomat.

"Lo pake blus on ya kok merah sih." kata dino sambil senyum jail.

Candaan dino membuat pipi vita makin merah. Vita memegang kedua pipinya dan mengalihkan pandangannya ke arah luar.

"Ish malu banget gw." Batin vita

"Lucu." Batin dino.

"Gak usah ditutupin, nanti gw gak bisa ngeliat wajah cantik lo." Ucap dino sambil memegang kedua pipi vita. Mereka saling bertatapan sampai pelayan restoran membawa makanan yang dipesan dino.

"Ini mas, mbak makanannya." Ucap pelayan restoran itu sambil memyimpan makanan yang dibawanya tadi.

"Makasih mas." Ucap vita sambil tersenyum dan dibalas senyum kembali oleh pelayannya.

Dino yang melihat pelayan lelaki itu tidak suka, karna memperhatikan vita seperti itu apalagi tadi vita senyum ke pelayan itu.

Setelah pelayan pergi dino membuka percakapan kembali.

"Emang harus pake senyum ya." Ucap dino sambil menyeruput minumannya.

"Hah? Owh itu biar sopan kak." Ucap vita dan memakan makanan yang dipesan dino.

"Gak usah senyum gitu juga kali." Ucap dino datar.

"Eh, emang kenapa kak?" Tanya vita sambil menatap dino.

"Gak." Ucap dino datar.

"Kakak..." Ucap vita sambil menunjuk muka dino dan menyipitkan matanya.

ALDITA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang