1. Happy Birthday, Jisoo

5.4K 468 87
                                    

Seoul, 2019

Kim Seokjin berjalan mondar-mandir di ruang tengah sambil berbicara dengan seseorang melalui telepon. Anak perempuan yang duduk di sofa memperhatikan Seokjin dengan bibir tertekuk ke bawah. Tidak lama kemudian, Seokjin mengakhiri percakapannya dengan sang klien dan menduduki ruang kosong di samping putrinya.

"Ayah, apakah ayah benar-benar harus pergi? Besok hari ulang tahunku. Ayah tega sekali pergi di saat hari ulang tahunku." kata anak perempuan itu, memberengut kesal.

Seokjin merangkul putrinya. Terkekeh. "Maafkan ayah, Jisoo-ya. Pekerjaan ini sangat penting. Nanti, setelah semuanya selesai, ayah janji... akan mengajakmu jalan-jalan."

Anak perempuan bernama Jisoo itu memutar bola matanya, "Omong kosong, ayah pasti bohong lagi."

"Kali ini ayah sungguh-sungguh, Sayang." Seokjin berusaha meyakinkan Jisoo.

Jisoo menggelengkan kepala, bersedekap tangan. "Aku tidak mau mempercayai ayah. Ayah tukang ingkar janji! Kalau kata bahasa gaul zaman sekarang—pemberi harapan palsu."

"He, tahu dari mana kau kata-kata seperti itu?"

"Dari presenter Mingyu Oppa. Dia bilang begitu di acaranya."

"Sudah ayah bilang, jangan suka menonton acara seperti itu. Kau masih terlalu kecil. Bagaimana kalau presenter itu mengatakan hal-hal yang mengandung unsur dewasa? Kau belum waktunya mengetahui hal-hal semacam itu."

Jisoo menggerutu, "Ayolah, Ayah. Jangan memperlakukan aku seperti bayi. Aku ini sudah besar, dan lagipula Mingyu oppa sangat tampan, kau tahu? Mingyu Oppa baik dan ramah. Dia pernah membalas pesanku di Instagram."

"Aish, terserah. Awas saja kalau acara itu mempengaruhimu hal yang tidak baik. Ayah tidak akan segan-segan menyita televisi di kamarmu."

"Hmm, baiklah," jawab Jisoo malas lalu ia berpikir sejenak. "Bagaimana kalau nanti kita merayakan hari ulang tahunku tepat tengah malam?"

"Mendadak sekali, ayah belum membeli kue dan hadiah untukmu."

"Ya sudah, kalau begitu ayah harus membelinya sekarang."

"Ini sudah jam sepuluh malam, Jisoo. Akan sulit mencari toko kue yang masih buka."

"Yak! Kenapa ayah tidak mau berusaha demi aku sih?!" Jisoo berkacak pinggang. Seokjin melotot ke arahnya.

"Sudah, sudah," Kim Eunsoo datang melerai perdebatan antara anak dan ayah itu. Sejak tadi, ia tertawa memperhatikan anak dan cucunya. "Biar nenek buatkan kue ulang tahun Jisoo."

"Jinjja? Ah! Baiklah, aku akan membantu nenek buat kue." Mata Jisoo berbinar semangat.

"Tidak usah. Sebaiknya kau tidur saja-biar nanti tengah malam nenek bangunkan."

"Tidak mau! Aku ingin membantu nenek pokoknya. Lagipula besok sekolah libur, Nek." kata Jisoo dengan sedikit merengek.

Jisoo memang keras kepala. Eunsoo tersenyum sembari mengelus lembut rambut anak itu. "Baiklah, mari kita membuat kue sama-sama."

"Asyik!"

Jisoo pun langsung berlari riang ke dapur.

Eunsoo beralih memandang Seokjin. "Seokjin-ie keluarlah dan belikan hadiah untuk Jisoo. Dia sangat ingin merayakan ulang tahunnya dengan penuh suka cita bersama ayahnya yang super sibuk dan selalu lupa waktu." katanya disertai sindiran.

Remember Moonlight | Jinsoo ft. Irene✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang