5. Love Is Friendship

2.6K 282 39
                                    

Langkah Irene terhenti ketika Seokjin mendadak berdiri di depannya di pinggir lapangan. Ada dua laki-laki di belakang Seokjin—setahu Irene nama mereka Bobby dan Hoseok. Irene menghujam Seokjin dengan tatapan tajam. Sedangkan laki-laki itu hanya melipat tangan di depan dada sambil memberikan Irene senyuman yang mencurigakan.

"Kau mau apa?" tanya Irene dingin.

Seokjin berjalan memutari tubuh Irene. "Di sekolah ini ada sebuah tradisi yang harus dilakukan oleh murid baru. Meskipun kau lama meninggalkan Korea, kau juga tak boleh lupa budaya negerimu sendiri." katanya. "Jadi, tradisi yang harus kau lakukan adalah menyanyikan sebuah lagu Korea. Kau bernyanyi di sini, disaksikan oleh semua orang."

"SEOKJIN!"

Jisoo muncul dengan napas terengah-engah. Ia menggelengkan kepalanya pada Irene, "Jangan dengarkan dia, Irene," ujar Jisoo. "Sudahlah, Seokjin-ah. Tidak perlu menyuruh Irene begitu. Tradisi seperti itu tidak wajib."

Seokjin menoyor kepala Jisoo dan mendorong gadis itu hingga terjatuh ke pelukan Bobby. "Diam kau."

"Yak!" Jisoo berteriak kesal.

"Ayo, keluarkan suaramu," Seokjin tersenyum meremehkan kepada Irene. "Aku ingin tau seberapa merdu suara yang kau punya. Apakah suaramu bisa mengalahkan suara merdu burung kakak tua."

Kepala Irene tertunduk selama beberapa jenak. Kemudian, Irene menyanyikan sebuah lagu. Dengan ajaib, suara gadis itu menyedot seluruh perhatian sekitar. Kharisma gadis itu terpancar, suaranya terdengar begitu merdu.

Eojjeom geobi manhaseogetjyo neul geureoteut
Hangsang geurimja soge sumeo boijil anha Eonjena nan ni hangeoreum dwi
Ttoreureu nunmuri heulleo tteoreojyeodo Geudaen haneulman bone
Naneun gureumingayo
Jejarigeoreum neoegero

Terpukau, Seokjin merasakan tubuhnya mematung. Dunianya seolah hanya ada dirinya dan Irene. Gegap gempita di sekitarnya seolah menjauh di telinganya. Seokjin tenggelam dalam pesona seorang Bae Irene; rambut panjang hitam berkilau, kulit putih sepucat kapas, bibir mungil merah muda, dan tatapan mata yang seakan menjebaknya agar terus menatap mata itu.

Astaga! Seokjin geleng-geleng kepala. Ia berpikir dirinya sudah gila. Tidak, ia tidak boleh terperosok dalam pesona Irene. Ia bahkan baru mengenal gadis itu.

"Omo! Dia begitu cantik, suaranya merdu sekali, Seokjin-ah." Jisoo mengguncang-guncangkan lengan Seokjin heboh.

Seokjin pura-pura memasang tampang cool. "Dia biasa saja."

Kau adalah tukang bohong, Kim Seokjin.

•••

Selepas kelas pelajaran Fisika berakhir, giliran pelajaran bahasa Inggris. Bu Tiffany menyapa para murid dan pelajaran pun dimulai.

"Kali ini kita akan belajar membuat puisi dalam bahasa Inggris. Temanya adalah tentang cinta." ujar Bu Tiffany. "Ada yang bisa menjelaskan apa itu cinta?"

Para murid samar-samar berbisik. Bingung apa yang harus mereka jawab. Cinta memang sudah tak asing kedengarannya, tetapi sulit untuk diungkapkan melalui kata-kata.

"Menurutmu cinta itu apa?" Bobby bertanya pada Jisoo.

Jisoo menggelengkan kepala, mengangkat bahunya. "Entahlah. Aku tidak tahu. Aku belum pernah merasakannya. Bagaimana denganmu?"

"Cinta adalah..." Bobby berpikir sejenak. Menatap Jisoo lekat. "Melihat orang yang kau cintai bahagia, meskipun alasan bahagianya bukan dirimu. Ettokeh?" Lantas Bobby tertawa kecil mendengar kalimatnya sendiri.

Remember Moonlight | Jinsoo ft. Irene✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang