20

39 2 0
                                    

AKU NIKAHI KAU DENGAN BISMILLAH
20
POV. Mama Darwanto

  "Nyonya, nyonya!" teriak Marimarcedez, menghampiri saya yang sedang menyiangi kelopak daun yang layu, di taman halaman rumah.

"Ada apa, Mar?"

"Neng Malika dan bayinya!"

"Kenapa? Ada apa?"

"Di bawa paksa pergi oleh seorang laki-laki tua, dan anak buahnya. Neng Malika memanggilnya dengan sebutan Papi!"

"Yang bener!"

"Sumpah Nyah! Laki-laki itu marah-marah. Ngatain Neng Malika seenak udel. Bahkan, tadi dia memukul dan menampar Neng Malika, tanpa ampun Nyah"

"Astagfirllahaladziiimmmmmmmm."

...

  "Dar, Mama mau bicara," saya membuka suara, sesaat setelah dia menyelesaikan makan malamnya.

"Yap. Ada apa, Ma?"

"Papi Malika, menemukan Malika dan bayinya. Sekarang Malika dibawa sama Papinya."

"Astagaaaaa."

"Lakukan sesuatu, Dar. Mama mohon. Papinya masih kasar. Dia memukuli Malika lagi."

"Allah ...."

"Ayolah, Dar. Lakukan sesuatu."

"Dar, harus bagaimana? Kita hanya orang lain bagi mereka Ma. Ayahnya lebih berhak atas Malika, daripada kita."

"Nah. Itu yang sedang Mama pikirkan."

Saya mengamati ekspresi wajah Darwanto. Berharap ada sedikit cinta untuk Malika, dihatinya. Agar bisa membawa Malika kembali ke rumah ini.

"Dar, mesti ngapain, Ma?"

"Pinang dia ..., nikahi dia, Dar."

Bersambung

AKU NIKAHI KAU DENGAN BISMILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang