Prolog
Namaku Elga Anastasia Larasati, aku adalah seorang gadis kecil penikmat musik terutama biola. Tahukah kalian mengapa aku suka biola? Karena biola adalah hidupku. Dialah yang mengerti perasaanku selama ini. Aku sangat jarang bercerita tentang keluh kesahku kepada keluarga maupun sahabat. Aku lebih suka bercerita lewat nada-nada biola yang aku mainkan.
Aku bahagia dengan duniaku. Dunia yang hanya ada aku dan biola. Aku sangat minim dalam berbicara, hanya jika ada sepatah dua patah kata yang sangat penting aku berbicara.
Hari ini kami sekeluarga harus pindah ke kota Semarang, karena Papa dialih tugaskan di sana. Aku hanya nurut saja tanpa berkomentar apapun, karena bagiku di manapun tempatnya adalah sama, hanya ada aku dan biolaku.
Aku hanya bisa menarik napas panjang ketika telah sampai di Semarang. Papa dan Mama telah menyiapkan rumah minimalis yang indah dengan cat biru muda sedikit pucat serta ornamen hiasan dari kayu di setiap sudutnya.
"Elga, ini rumah baru kita," ucap Mama sambil mengelus kepalaku.
Aku hanya mengangguk lalu berlari menuju kamar dengan kedua tangan memeluk biola.
Kalian bisa memanggilku Elga si gadis biola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Gadis Biola
HorrorBalas dendam Elga kepada senior yang telah melempar bullyng serta menyebabkan kematian, Elga terus saja meneror mereka, mengantarkan mereka menjemput kematiannya. Apa saja misi yang dilakukan Elga untuk dapat membalaskan dendamnya?