Killendra Khalandara menginginkan Langit Aksara di kali kedua nya setelah sebelumnya harus merelakan cowok itu untuk orang lain.
Tapi Langit Aksara hanya ingin satu cewek di hatinya dan itu bukan Killendra Khalandara.
Tapi kemudian keadaan memaksa m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Kok ga dimakan?"
"Ha-hah?"
Kala mendongak menatap Langit yang tengah menatapnya lalu cewek itu tersadar bahwa sedari tadi dia hanya terdiam sambil mengaduk-aduk nasi goreng pesanannya.
"Lagi berdo'a dulu kali. Biar gak keselek ntar pas makannya."
"Lama amat berdo'a. Biasanya langsung diterkam tanpa dikunyah."
"Ih emang gue buaya main terkam-terkam aja!"
Lalu Kala mulai memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya, diikuti sepotong katsu, telur ceplok, dan tomat yang menjadi satu padu di dalam penggilingan itu.
"Lo? Gak makan? Pesen itu aja?" Kala lalu menatap ke arah secangkir susu coklat hangat yang masih mengepul di hadapan Langit.
"Tadi pesen roti bakar udah ditelan."
"Kenyang emang?"
"Gue bukan lo."
"Terus aja terus ngeledek."
Langit terkekeh lalu menyeruput susu coklat hangatnya.
"Tadi sore Bangsat sama Ery ke rumah lo, nengokin gue sambil bawa makanan. Jadi masih agak kenyang."
"Loh? Kok gue gak dibangunin?"
"Ngapain? Mereka kan mau ketemu gue bukan lo."
"Ya tetep aja. Gue kan tuan rumahnya gak enak dong masa iya gak nyambut tamu."
"Ya udah ntar-ntar gue bangunin."
"Maksudnya?" Gerakan tangan Kala yang siap memasukkan potongan terakhir katsuke dalam mulutnya terhenti di udara, cewek itu menatap Langit jahil sebelum kembali melanjutkan.
"Ooh jadi lo berencana tetep mau tinggal di rumah gue ya? Gitu?"
"Hah?"
"Ya itu tadi kata lo, ntar lo bakalan bangunin gue kalo ada yang dateng lagi."
"Apaansi. Bukan gitu maksu-"
"Gue izinin lo kok. Terserah lo mau tinggal sampe kapan di rumah gue. Gue mah bersyukur. Ehehe."