Pamit (Remembering)

1.1K 70 71
                                    








⚠️⚠️⚠️
Baca dengan teliti.
Baca sampai habis.
Enjoy ✌️






























Enjoy ✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Kala

Seumur hidup gue gak pernah nyangka bakalan jadi orang pertama yang ninggalin dia.

Yang akhirnya meninggalkan, bukan ditinggalkan.

Yang meninggalkan dia padahal gue yang menyuruhnya buat pergi.

And he did.

Dia pergi.

Setelah malam itu, Langit pergi tanpa pernah ngizinin gue buat liat dia sekali lagi.

Egois. Iya, gue egois.

Even after asking him to leave in the most painful way, I still miss him.

Sampai sekarang.

Sampai seharusnya gue gak boleh merindukan dia lagi.

Sampai seharusnya gue tetap pergi dan gak pernah balik lagi.

"SBM, siap-siap ya. SITH sebentar lagi selesai."

Gue bangkit dari duduk gue, berjalan pelan mengikuti temen-temen yan g lain menuju sisi kiri panggung, mengantri giliran nama kami dipanggil.

Sekitar empat bulan yang lalu bahkan ketika Bu Marina menyarankan untuk pertama kali, gue masih belum berpikiran untuk wisuda secepat ini.

Karena gue emang gak mau.

Dan ketika pada akhirnya gue datang ke dia buat bilang kalau gue mau ikutan Wisuda Juli, Bu Marina gak banyak bertanya, karena dia mengerti tanpa gue harus banyak menjelaskan.

Gak gampang memang untuk bisa selesai secepat ini bersamaan dengan luka baru yang datang silih berganti, tapi berkat Bu Marina gue bisa melewatinya.

Berkat sahabat-sahabat gue juga yang gak pernah ninggalin gue, yang selalu mengerti gue, yang selalu menghormati keputusan gue meskipun gue tau pasti banyak pertanyaan yang terpaksa mereka simpan cuma supaya gue tetap merasa nyaman dan yakin, akan keputusan gue.

Satu per satu teman-teman satu prodi gue naik ke atas panggung begitu nama mereka disebut, menyalami rektor, dekan, dan ketua prodi kami.

Dalam fantasi gue wisuda adalah salah satu momen bahagia yang gak akan pernah gue lupakan.

Karena setelah struggle sama banyaknya hal yang bisa membuat gue jatuh kapan aja, akhirnya gue bisa keluar lewat Sabuga dengan tambahan gelar di belakang nama gue.

KALI KEDUA ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang