6. Dia Yang Gundah

1K 69 8
                                    










Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






***


"Barusan gue bilang enggak ya!"

Kala mendengus sambil mengaduk sup nya kasar sementara sebelah tangannya memegangi telfon yang ia tempelkan ke telinganya.

Pagi ini cewek itu berinisiatif untuk menelfon Ery, memberitahu kalau Langit tidak bisa masuk karena sakit. Tapi kemudian sahabat pacarnya itu malah bertanya yang tidak-tidak sesuai dugaannya.

"Ye udah si kalo enggak mah. Gua kan cuma tanya elu yang tiba-tiba tereak."

"Ya pertanyaan lo aneh sih."

"Gua mah cuma memastikan aja Kal. Langit nginep di rumah lu, otomatis pertanyaan pertama yang ada di otak gua ya kalian tidur bareng apa kagak. Kalo enggak ya sukur."

"Ma-maksudnya?" Kala menelan salivanya gugup menunggu kelanjutan ucapan Ery di sebrang sana.

"Berarti lu masih selamet dari kemaksiatan serigala berbulu bayi kayak cowok lu."

"Hah? Ry lo ngomong apaan sih?"

"Nih ya gua kasih tau, gua udah gak suci lagi."

Kala terdiam, berusaha keras mencerna perkataan Ery namun tidak kunjung berhasil sampai kemudian cowok itu kembali berucap.

"Itu tuh si monyet Langit, cowok lu kalo lagi tidur bawannya rusuh, tarik sana tarik sini tendang sana tendang sini. Kalo lagi kobam atau lagi setengah sadar, wah...udah abis lu digrepe-grepe. Mana setelahnya suka tiba-tiba amnesia."

"Mesumnya sampe ke pembuluh darah."

Kala terdiam lagi, otaknya kembali memutar kejadian tadi malam yang membuatnya hampir tidak bisa tidur meskipun pada akhirnya cewek itu terlelap untuk bangun satu jam kemudian, merawat Langit sepanjang malam.

Ada sedikit perasaan lega dihatinya, berarti semalam Langit memang tidak sedang modus dan itu memang kebiasaan cowok itu ketika sakit atau tak sadarkan diri.

Tapi kemudian dahi Kala berkerut, matanya membola kaget kemudian berkedip-kedip tak sabaran.

"Berarti selama ini kalo dia tidur sama cewek lain juga suka ngegrepe-grepe dong? Ih sialan! Gue aja yang pacarnya gak pernah! Kok gitu sih!"

Pernah sekali tadi malem, ralatnya.

"Ebuset dah napa lu jadi marah-marah ke gua."

KALI KEDUA ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang