8. Diburu Kisah Lalu

763 63 9
                                    








***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Gue temen sekampusnya Kala."

"Hah! Brengseeeeeek!!!"

"Temen sekampusnya dong!"

"Gila gila gila! Hah!"

"Gue temen sekampusnya Kala."

"HAHAHAHAHA."

"Kesambet ini anak. Put coba lo beli minum."

"Tenang Get, aku udah siapin."

Puput lalu mengeluarkan sebotol minuman coklat dari dalam tas nya memberikannya pada Kala yang lalu ditenggaknya dengan tak sabaran.

"Kenapa lagi dia?" Citra dan Diva yang baru saja datang ikut bergabung duduk di salah satu bangku bundar berpayung di halaman fakultas manajemen.

"Kenapa lagi? Ya si Langit lah." Jawab Getta ketus, cewek yang dari awal tidak pernah suka hubungan Kala dan Langit itu memang selalu ikut naik darah ketika melihat sahabatnya kacau seperti ini.

"Kak Langit gak ngakuin Kala sebagai pacarnya di depan kak Regi." Sahut Puput.

"Lo bertiga kok bisa ketemuan?" Diva yang biasanya mengantuk terlihat segar siang itu.

"Semalem gue diajak Regi ke Sober. Terus gak tau gimana ceritanya ternyata Regi pindah ke Bandung dan tinggal di rumah kita."

"HAH?? SERIUSAN?"

Kali ini keempat cewek cantik itu menatap Kala kaget.

"Wah sih, cobaan macam apa itu."

"Cobaan hidup diantara pacar dan mantan pacar." Citra melengkapi ucapan Getta.

"Terus kenapa bisa Langit gak ngakuin lo?"

"Kurang ajar kan, Div? Sok kecakepan itu cowok."

"Ih Getta! Langit kan emang cakep!"

"Cakep kalo brengsek mah tetep aja brengsek."

"Tapi bukannya biasanya yang cakep emang brengsek ya?"

"Woooo Puput, kebanyakan barengan sama Riga jadi lebih berani ya lo."

"Apaan sih Cit." Puput terkekeh.

KALI KEDUA ✔ SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang