1. Jal saeng-gin Namja

9.5K 456 19
                                    


"The Handsome Man"

***

Sebuah ruang besar menyajikan alunan piano disertai kelihaian pemain biolanya tentu menjadi daya tarik sendiri bagi orang-orang yang menyukai musik klasik. Bunyi yang dihasilkan mengalun lembut dan memanjakan telinga siapapun yang berada disana. Kafe ini memang dicipta untuk mendamaikan perasaan. Belum lagi kursi dan meja di tata sedemikian rupa sehingga sangat nyaman untuk beristirahat disana. Juga, tidak terlalu banyak ornamen yang mengganggu pandangan mata.

Seorang pria memejamkan matanya, dia begitu menghayati setiap anugrah yang masuk ke telinganya kemudian  membuat perasaannya jauh lebih baik. Kebahagiaan yang tercipta hanya dengan duduk tenang bersandar di sebuah kursi yang lebih mirip seperti sofa kecil dengan sandaran punggung yang sangat nyaman digunakan untuk menopang tubuhnya. Hidup itu simple. Baginya kebahagiaan itu sangat mudah di dapatkan. Cukup dengan situasi nikmat seperti ini.



"Permisi pak," dia yang sedang beristirahat itu membuka matanya. Meski dalam mode tenang dan nyaman, hal yang paling mengagumkan dari dirinya adalah sikapnya yang cukup sensitif pada segala sesuatu. Gesit. Tangkas.

"Katakan," dia mendengarkan dengan seksama dan seorang pria mulai menuturkan maksudnya.

"Pak, anda di cari ketua karena telah membatalkan janji sepihak." Pria tua  itu menunduk hormat dengan menjaga posisi tubuhnya untuk sedikit condong ke depan --membungkuk-- dan dia memang seperti itu.

Seseorang yang pantang di cari celanya itu  mendengus kesal. Mengapa banyak sekali orang yang tidak suka kepadanya? Apakah sangat susah untuk tidak membuat rumor tidak benar?

Helaan nafas mengiri tangannya yang merogoh saku jas hitam itu, dia melihat ke pria yang masih setia menunggunya, "gomawo, ahjussi bisa kembali ke mobil sekarang."

Dia sangat berterima kasih karena   ahjussi Kim --panggilannya-- masih mengurusi kehidupannya meski sudah sering ia katakan tidak perlu.  Pria itu sudah bersama keluarganya  sejak ia dalam kandungan, Ahjussi mengatakan dia akan menghabiskan  masa tuanya untuk mengabdi dengan keluarga Park yang telah ia anggap keluarga sendiri. Maka,  saat ini ahjussi Kim di percayakannya untuk memegang salah satu ponselnya. Ponsel yang bernilai dan sangat penting baginya sebab berkaitan dengan segala urusan kampus.

Dia mengotak-atik sesuatu di ponselnya -- ponsel pribadi--- lalu menemukan sebuah nama dan dengan pasti menghubungi seseorang yang ia beri nama 'Kim'. Sembari menunggu panggilannya mendapatkan jawaban, lelaki itu memandangi pemain biola juga pianist yang masih mengalunkan musik kesukaannya. Ia seharusnya kesal karena saat ini ia  tidak harus berhubungan dengan kampus lagi mengingat jam kerjanya telah usai. Terlebih, dia tengah menghabiskan waktu me time nya di tempat yang paling ia sukai di Korea.

"Kim, ini aku."  Dia berfokus pada suara berat di ujung sana. Suasana kantor yang cukup ramai juga terdengar di telinganya. Rupanya rekannya itu sedang berada di jam kerjanya. Dia cukup merasa tidak enak karena sudah mengganggu. Tapi sungguh,  ini mendesak dan dia butuh informasi dari sahabatnya itu.

"..."

"Ketua sedang mencariku? Apa masalahnya?" Sebenarnya dia sudah tau apa yang terjadi. Tapi ia membutuhkan informasi lebih akurat dari Kim Taehyung, seseorang yang saat ini berada di lokasi, juga merupakan salah seorang yang dekat dengan ketua.

"..."

"Aku akan kesana sekarang. Sepertinya ibu tua itu tidak puas hanya dengan penjelasan orang lain."

My Cute's Wife [Seulmin ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang