"Sayang?" Taehyung membuka pintu kamar istrinya yang tidak di kunci.
Yerin mendelik, ketika melihat Taehyung membawa kue di tangan nya. "Taehyung? Cake nya sudah jadi?" Tanya Yerin yang menutup gorden kamarnya kemudian duduk di sofa depan ranjang.
Pria itu mengangguk kemudian memberikan piring yang berisi cake strawberry untuk istrinya, "Cobalah, aku berusaha mati-matian untuk ini."
Yerin tertawa kemudian dia mencobanya, kalau di lihat dari penampilan nya sih cukup menarik tapi entah kalau dari segi rasanya. Yerin selalu ragu untuk memakan, makanan buatan suaminya karena rasanya yang membuat perut mual.
"Eum, lumayan." Yerin tertawa lagi, ternyata rasanya tidak buruk malahan ini enak.
"Enak saja lumayan, ini lebih baik daripada lumayan tau. Aku muntah-muntah karena terpaksa harus mencicipi strawberry nya." protes Taehyung tak terima, bahkan tadi saat di dapur Taehyung berjuang mati-matian untuk mencicipi rasanya, meksipun ia tidak pernah memakan makanan manusia pada akhirnya tadi saat di dapur ia terpaksa memakan secuil cake yang sudah jadi untuk mengetahui rasanya. Dan setelah memakannya Taehyung langsung muntah.
Yerin mengangguk kemudian dia mengusap rambut Taehyung, "Ah baiklah, ku akui masakan mu mulai membaik. Cake nya juga enak, dan rasanya tidak buruk. Aku suka cake buatan mu," tiba-tiba Taehyung mengembang kan senyumnya.
"Ah ya, malam ini aku harus pergi. Kau tau? Ada pertemuan antara raja dan calon putra mahkota di istana paman June." Taehyung membelai rambut Yerin.
"Pergilah, hati-hati kalau begitu." tanpa mempermasalahkannya Yerin langsung memberikan izin pada Taehyung, ya akhirnya Yerin mulai terbiasa oleh kondisi seperti ini. Di tinggal Taehyung karena suaminya adalah calon putra mahkota.
"Tidak marah kan?" Yerin menggeleng.
"Untuk apa marah? Tidak mungkin aku melarang mu pergi sedangkan ayah mu ingin pergi bersama mu? Itu egois namanya tau." Yerin kembali memakan cake di piring yang ia pegang.
Taehyung mengulas senyum kemudian merangkul istrinya, sesekali ia menciumi kepala Yerin dengan perasaan senang. "Terimakasih, sayang." Yerin mengangguk sambil mengunyah.
"Tapi kalau sudah selesai cepat kembali, aku merasa kesepian nanti." Yerin menatap Taehyung sedangkan Taehyung tersenyum gemas.
"Hei Rin?" Taehyung melepaskan rangkulannya dan juga mengambil piring cake di tangan Yerin lalu di meletakan nya di meja.
"Hm?"
"Kalau aku bilang, aku sangat menyayangi mu boleh?" Tanya Taehyung yang di beri anggukan. "Lalu kalau aku bilang aku cinta padamu selamanya, boleh?" Yerin kembali mengangguk. "Kalau aku ingin menikah lagi, boleh tidak?" Yerin reflek mengangguk, namun ketika ia sadar pertanyaan Taehyung melenceng dari sebelum-sebelumnya, Yerin pun langsung memukul dada Taehyung sebal.
"Dasar mata keranjang! Lihat saja ya, kalau kau menikah lagi aku akan mencari suami di kota, yang jauh lebih baik dari mu." oceh Yerin sebal, bibirnya mengerucut.
"Ah dasar kau menggemaskan, aku kan hanya mengetes saja. Itu tandanya rasa sayang dan cintamu kepadaku mulai tumbuh besar, dan itu jauh lebih baik daripada awal-awal kita menikah." Taehyung kemudian memeluk istrinya erat, Sedangkan Yerin hanya diam pasrah ketika Yerin memeluknya dan menciumi kepalanya beberapa kali.
"Tapi aku tidak bisa janji akan terus bersama mu," tiba-tiba Taehyung melepaskan pelukannya.
"Maksud mu?"
Yerin menghela nafasnya, "Taehyung, aku manusia dan Kau Vampire. Umurku tidak akan lepas dari seratus tahun dan itupun kalau Tuhan masih mengizinkan ku di dunia. Sedangkan kau? Kau adalah makhluk abadi, jadi aku pikir aku tidak yakin akan bersama dengan mu setelah membesarkan anak kita nanti." suara Yerin parau, dan kepalanya menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S VAMPIRE ✓
Vampiresemenjak ayahnya meninggal Yerin terpaksa tinggal bersama ibu tirinya yang kejam, sampai suatu ketika ibunya berusaha membunuhnya namun siapa sangka kalau gadis itu di selamatkan lebih dulu oleh sosok pria misterius hingga gadis itu dibawa pergi ole...