“Ayah aku ingin pulang duluan, aku tidak bisa meninggalkan Yerin terlalu lama.“ pamit Taehyung dengan wajah yang lesu, tubuh yang tak berstamina dan bekas kantung mata yang masih bengkak.
Kim Taehyun mengangguk, dia memaklumi anaknya yang masih terpukul atas kepergian istrinya beberapa hari yang lalu. Dan akhir-akhir ini Eunsoo juga bilang kalau Taehyung jarang berburu bersama lagi.
"Taehyung-ah?“ panggil sang ayah yang menatap iba anaknya.
Taehyung mendelik, dia menatap ayahnya sekilas sebelum akhirnya kembali menunduk lesu. “Jangan menyiksa dirimu, kau harus makan. Kau tidak boleh egois, kasihan anak mu yang masih bayi.“ ayahnya mengusap punggung putranya.
“Apa perlu aku bawakan darah segar untuk mu secara cuma-cuma, hyung? Aku tak masalah, asal kau mau akan ku carikan.“ kali ini Eunsoo ikut bersuara, dia juga tidak bisa melihat kakaknya yang terus-menerus terpuruk karena di tinggal sang istri.
Taehyung tersenyum getir kemudian dia menarik nafas panjang. “Kalau gitu aku pulang.“ pria itu akhirnya segera meninggalkan rumah duka untuk segera kembali ke istana.
Ya, Taehyun memutuskan untuk memakamkan mendiang gadis itu di daerah tempat tinggal nya. Dengan begitu mendiang Aerin tidak akan merasa sendirian lagi dan bisa istirahat dengan tenang.
“Apa hyung bisa menjalani hidupnya seperti biasa setelah semua ini?“ tanya Eunsoo yang di tatap ayahnya.
Kim Taehyun hanya bisa menghela nafas berat melihat kondisi putra sulungnya yang terpuruk seperti orang tidak bernyawa. Bahkan ketika ibunya meninggal dulu, Taehyung sampai merajuk bertahun-tahun dan menyalahkan dirinya atas kepergian ibunya. Dan sekarang Taehyung di tinggal oleh orang tercinta nya untuk yang kedua kalinya, pasti benar-benar berat bagi putra sulungnya.
“Kakak mu orang yang kuat, dan kita berdoa semoga dia bisa cepat melupakan masa-masa tersulitnya.“ Eunsoo mengangguk pasrah, ya ia harap kakaknya bisa bangkit dari keterpurukan nya.
***
Dua bulan berlalu...
Lambat laun Taehyung mulai membaik dan bisa menerima semuanya, dia juga akhir-akhir ini sering di sibukan dengan bayinya dan Taehyung mulai terbiasa mengurus bayinya di sini, terkadang pelayan Yewon juga suka membantu.
“Anak ayah sudah bangun rupanya ya?“ ucap Taehyung yang menghampiri keranjang bayi anaknya, dan ternyata bayinya sudah bangun. Niatan untuk istirahat pun harus Taehyung urungkan karena bayinya terlanjur bangun.
“Bagaimana kalau kita menghirup udara pagi? Kebun strawberry tidak buruk seperti nya.“ akhirnya Taehyung menggendong bayinya dengan sangat telaten.
Taehyung kemudian membawa bayinya ke kebun strawberry milik Yerin, semenjak Yerin meninggal kebun nya tidak ada yang mengurus. Untuk itu Taehyung selalu menyuruh beberapa pelayan untuk menyiram, memupuk dan memanen buah yang matang. Entah siapa yang akan makan, tapi di kulkas banyak sekali strawberry yang kelewatan matang akhirnya jadi busuk dan terbuang.
Taehyung juga sudah berkali-kali untuk mencoba memakannya, tapi hasilnya tetap sama. Setelah ia coba makan, pasti ia akan mual dan muntah.
“Kau lihat sayang? Banyak sekali strawberry yang sudah matang.“ Taehyung membawa bayinya mengelilingi kebun guna mencari strawberry yang matang.
Sesekali pria itu menepuk-nepuk punggung bayinya yang masih terlihat mengantuk, Taehyung sempat mengulas senyum dan mengecup pipinya bayinya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S VAMPIRE ✓
Vampirosemenjak ayahnya meninggal Yerin terpaksa tinggal bersama ibu tirinya yang kejam, sampai suatu ketika ibunya berusaha membunuhnya namun siapa sangka kalau gadis itu di selamatkan lebih dulu oleh sosok pria misterius hingga gadis itu dibawa pergi ole...