9. Egois

20.6K 391 9
                                    

Diingatkan! tolong bacanya jangan dihayati, ga baik buat percernaan hehe :v

HAPPY READING

---

"Please let your be mine tonight bitch"

Bagaimana bisa dia mengatakan aku jalang, sehina itukah diriku dipikirannya? 'batin Meisha

Meisha mendorong tubuh Marvin kesamping hingga tiduran, kemudian Meisha pergi keruang tamu tidak memperdulikan Marvin.

"Hey bitch! come here"

Meisha duduk termenung disofa ruang tamu. hatinya sakit kala mendengar suaminya menyebutnya jalang.

"Hikss.. aku kangen mama sama papa, aku gak mau tinggal satu rumah sama cowok kayak dia. Aku gak mau punya suami kayak dia hikss" Meisha menangis tersedu-sedu, dia mengingat memori tentang dirinya bersama keluarganya. Yang membuat dirinya menangis lebih kencang.

"Hiksss kenapa mama sama papa tega jodohin aku sama cowok kayak Marvin! kenapa harus Marvin?!" Meisha terus menangis. Tiba-tiba seputar memori dirinya dengan mantan kekasihnya muncul.

"Maafin aku Vin.. aku hikss.. gak seharusnya aku nikah.. gak seharusnya aku mutusin kamu hikss.. aku sayang sama kamu Vinn hikss hikss" sekarang Meisha menangis dengan memeluk lututnya sendiri dan tatapannya kosong.

PAGI HARI.

Seperti biasanya Meisha bangun pagi, untuk membuat sarapan tapi hanya untuk dirinya sendiri.

"Enggh" lenguh Marvin yang baru bangun dari mimpinya. Dia menengok disamping kasur.

Kosong.

Tidak ada siapa-siapa. Marvin kemudian jalan ke toilet setelah itu turun ke bawah yang mendapati Meisha sedang sarapan.

Marvin duduk didepan Meisha membuat Meisha tidak nafsu makan. Meisha langsung meninggalkan meja makan dan segera pergi keatas untuk mandi. Tapi ditangga Marvin menahan tangan Meisha.

"Shaa.." Meisha hanya menengok ke Marvin dengan tatapan sendu. "Apa?" tanya Meisha lembut.

"Lo gak buat sarapan?"

"Buat kok" jawab Meisha.

"Gue gak dibikinin?" Meisha menautkan alisnya satu.

"Maaf aku lupa, kalo kamu mau makan bikin aja sendiri. Bahan-bahannya ada didapur tuh" ucap Meisha menunjuk dapur dengan dagunya. Meisha pun pergi ke kamar.

Marvin mengejar Meisha sampe ke kamar. "Lo kenapa si sha?" tanya marvin memegang tangan meisha.

Meisha menepis tangan Marvin pelan kemudian menghembuskan napasnya kasar. "Aku udah tanda tangan surat perceraian yang kamu bikin" ucap Meisha mengambil surat cerai dari laci kemudian dikasih ke Marvin.

"Lo apa-apaan si Sha! gak, gue gak mau!" Marvin merobek surat cerai itu. Mata Meisha berkaca-kaca melihat kelakuan suaminya.

"Kamu kenapa si Vin?" tanya Meisha menunduk. "Aku pengen bebas Vin, gak cuma kamu doang. Kenapa kamu gak ngertiin itu?"

Marvin diam dengan jantung yang berpacu cepat."Lo denger ya Sha! apapun yang udah jadi milik gue, gak bakalan pernah gue lepasin" ucap Marvin dengan tegas.

"Kalo gitu kamu egois Vin. Kamu gak mikirin perasaan aku, kamu mungkin bisa bebas diluar sana kayak semalem. Tapi aku? aku gak bisa Vin! karena prinsip aku, aku udah punya suami. Aku udah terikat sama kamu dan aku gak mau orang mikir yang macem-macem tentang kita. Tapi sedangkan kamu apa? kamu hanya mikirin diri kamu sendiri! kamu bener-bener egois Vin" Meisha berbicara tanpa jeda dengan airmata yang mengalir.

15+📍Tolong bijak ya.

SRETTT

"Hikss lepass!" Meisha meronta dipelukan Marvin. Meisha memukul pelan dada Marvin. Hatinya sakit, sangat sakit. Sejak pertama dia menikah, dia tidak pernah diperlakukan layaknya istri oleh Marvin.

"Kamu jahat Vinn.. kamu nyebelin hikss kamu itu egois hikss!" Marvin hanya bisa diam mendengarkan kata-kata buruk tentang dirinya.

"Hikss lepas Vinn!" Meisha masih terus meronta. Marvin memegang tangan Meisha yang ingin memukulnya lagi.

"Lepasss!" ucap Meisha dengan mata yang merah dan juga sembab.

"Jangan kayak gini Sha" ucap marvin lembut.

"Kamu yang jangan kayak gini Vin!" Meisha membentak Marvin karena sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Marvin langsung mencium bibir Meisha napsu, mendorong tubuh Meisha ke kasur. Menindihnya kemudian Marvin membuka kaos hitam yang dipakainya.

"Mar-- hmh" Marvin mencium bibir Meisha lagi. Marvin tidak memberi ruang sedikitpun untuk Meisha bernapas. Meisha tidak membalas ciuman Marvin. Marvin menggigit bibir bawah Meisha yang berhasil membuat sang empunya meringis.

Tentu saja itu kesempatan buat Marvin untuk bermain lebih dalam. Meisha menggelengkan kepalanya agar Marvin berhenti. Justru itu membuat Marvin semakin menjadi-jadi.

Tiba-tiba 😏😏
















HMMMM


























tbc dulu readers, gak kuat aku ngelanjutinnya wkwk

Next part nyusul ya. TERIMA KASIH buat semuanya yang udah vomment ☺

Jangan lupa follow author ya biar dapet notip.

Baca komentar positif kalian itu bikin aku semangat 🙈 Makasih yg udah nyemangatin aku. Aku baca komentar kalian satu2 tapi maaf aku belum bisa bls komentar kalian. Intinya aku seneng banget kalian is the best 🌈

MY BAD HUSBAND || MARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang