20. Kehilangan

13.6K 362 119
                                    

Terkadang, sesuatu yang kita genggam akan membuat kita terluka, dan tidak semuanya yang kita jaga slama ini adalah cara terbaik. Justru sebaliknya, dengan melepaskannya lah kita akan sadar kalau bahagia itu datang dengan sendirinya secara perlahan.

🕶🕶🕶

Jadi setelah insiden Meisha minum obat dan jatuh pingsan, sebenarnya itu bukan pil penunda hamil tetapi obat tidur yang sangat berlebihan. Karena Marvin menaruh 6 sekaligus obat tidur ke dalam minuman istrinya itu.

Meisha yang sedang hamil, karena obat itu membuat Meisha menjadi overdosis.

Jadi sekarang disinilah Meisha, diapart. Marvin sengaja membawa meisha ke apart agar Mama mertuanya tidak curiga dan Meisha sedang berbaring tidur bersama infusan dan perawatan lainnya selama 4 hari termasuk hari ini.

DI TAMAN BUNGA.
🌳🌳🌺🌺🌹🌹

"Ra, kalau misalkan ada orang yang ngajak kamu nikah kamu mau nggak?" tanya Marvin antusias.

Laura menghela nafas sebelum menjawab "Kalau dia orangnya baik dan bisa buat aku nyaman. Kenapa nggak?"

"Kalau aku ingin melamar kamu, apa kamu mau, Ra?" Laura tersenyum kikuk menanggapinya.

"Maksud kamu?" tanyanya memastikan.

"Kamu mau nggak jadi calon Ibu dari anak-anak kita nanti?" Marvin berlutut sambil menatap mata Laura intens.

Laura salah tingkah "Jangan kayak gini Vin, malu dilihatin banyak orang-orang tau." benar sekarang mereka sedang menjadi pusat perhatian disana, termasuk anak kecil.

Marvin pun kembali duduk disamping Laura. "Jadi kamu nggak mau nikah sama aku?" Marvin pun menunduk lesu.

"Bukan gitu, aku—tapi aku belum sampai sejauh itu memikirkan hubungan kita Vin" gumam Laura lirih, takut menyinggung perasaan cowok yang baru saja melamarnya.

Marvin memegang tangan Laura, membuat Laura melihat kearahnya. "Kamu nggak perlu mikir apapun, Ra. Kita nikah dan kita hidup bahagia bersama anak-anak kita nanti"

Marvin menunggu jawaban dari mulut Laura hingga akhirnya Laura berucap "Tapi sebelum menikah aku mau nggak ada rahasia diantara kita, Vin"

"Maksud kamu?" Marvin menautkan alisnya.

"Mungkin aku nggak tau rahasia apa yang lagi kamu sembunyikan dan kamu pasti juga nggak tau kan rahasia apa yang lagi aku sembunyikan" ucapnya.

"Kamu punya rahasia?" tanya Marvin yang diangguki oleh kekasihnya itu. "Aku nggak peduli kalau kamu punya rahasia dan aku nggak mau tau"

"Kamu yakin nggak akan tertarik dengan rahasia ini?" pancing Laura.

"Iya aku nggak akan peduli, ayo kita menikah" ucap Marvin cepat.

"Walaupun itu tentang Meisha, apa kamu tetap nggak peduli sama rahasianya?"

Mendengarnya membuat tenggorokan Marvin seperti tercekat. "Maksud kamu apa?" Marvin berusaha setenang mungkin.

"Aku punya rahasia tentang Meisha, kenapa?" tanyanya menantang.

"Ra, kamu tahu?" pertanyaan bodoh itu membuat Laura semakin yakin kalau dirinya sudah dikhianati.

"Iya, aku tahu semuanya Vin. Aku tahu, kenapa kamu nggak pernah cerita?" Marvin hanya diam saat air mata mengalir membasahi pipi kekasihnya itu.

"Kenapa diem? Pengecut!" Laura memukul-mukul dada bidang Marvin.

"Pukul aku, Ra! Pukul aku sepuas kamu, tapi tolong maafin aku, jangan tinggalin aku." kemudian Marvin memeluknya.

🐢🐢🐢🐢

MY BAD HUSBAND || MARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang