14. Cemburu

19.2K 397 38
                                    

Chapter kali ini cukup panjang, semoga gak bosen ya! 🙏🏻

Jangan lupa vote dan spam komen!

HAPPY READING

---

---Percayalah, semua butuh waktu untuk bisa dapat apa yang kita inginkan---

Setelah Marvin bersenang-senang bersama kekasihnya. Mereka langsung pulang masing-masing keapart karena Marvin menolak Laura untuk datang ke apartnya.

Kalian pasti taulah alasan marvin tidak mengizinkan Laura datang ke apartnya. Karena ada Meisha disana.

Di apart Marvin.

Marvin langsung melangkahkan kakinya ke kasur, baru beberapa detik dia rebahan dikasur. dering ponsel Meisha menarik perhatiannya.

My pino❤ itulah nama yang ada dilayar ponsel Meisha. Ketertarikan Marvin tidak hanya disitu, Marvin jadi makin tertarik untuk melihat semua isi pesan ataupun kontak Meisha.

"Ini kan nomer gua, kenapa dinamainnya jadi 'Marvin si mesum' ?" Marvin menggerutu kemudian mengganti nama kontak dirinya menjadi My handsome husband❤ setelah selesai Marvin tersenyum puas.

"Oh jadi mereka masih chattan" ucap Marvin tanpa sadar yang masih serius membaca isi pesan Meisha dengan Vino.

Saat sedang asik-asikan menghapus semua pesan Meisha dengan teman laki-lakinya Meisha keluar dari kamar mandi dengan baju handuk pinknya.

"Marvin?" tanya Meisha langsung mengedipkan matanya beberapa kali. Meisha yang melihat tangan Marvin memegang ponselnya langsung kesal.

"Kamu ngapain hp aku?" Meisha merebut ponselnya kasar lalu mengecek ponselnya.

"Gak sopan banget si kamu, ini kan privasi" mata Meisha berkaca-kaca. Dia benar-benar dibuat kesal oleh Marvin dan dia juga sudah tidak tahan dengan semuanya.

"Kenapa kamu hapus pesan dan kontaknya Vino?" Meisha mulai menutup mukanya dengan kedua tangannya.

Bahunya mulai naik-turun. "Lu nangis cuma gara-gara gue hapus chattan lu sama dokter gila itu?" Meisha tidak menjawab, dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tetap menangis.

"Terus lu kenapa nangis Sha?" tanya Marvin lembut. Meisha tetap menggelengkan kepalanya.

Marvin memeluk meisha. "Gue cemburu Sha, tolong jauhin siapapun cowok yang deket sama lu" Meisha menangis dipelukan Marvin. Marvin mengecup pucuk kepala Meisha lembut.

---Kamu itu terlalu pintar menyembunyikan sesuatu dan aku terlalu bodoh mempercayaimu sampai aku sendiri pun tidak tau sudah berapa banyak luka yang tertanam---

2 Minggu kemudian. Hubungan mereka semakin membaik, Marvin jadi lebih sering mengalah dan menahan emosinya. Sedangkan Meisha dia jadi lebih mengerti sifat Marvin. Mereka sama-sama saling melengkapi.

Malam ini Meisha dan Marvin sedang menonton film bergenre horror dikamar dengan lampu yang gelap, hanya ada pecahayaan dari ruang kamar mandi dan lampu-lampu kecil.

"Hari ini mami sama mama mau kesini Sha" ucapan itu membuat Meisha sangat senang dan langsung duduk mendekati Marvin.

"Beneran? mama mau dateng? demi apa? kamu gak bohong kan Vin?" tanya Meisha antusias.

"Enggalah ngapain gue bohong" ucap Marvin sambil menatap layar tv didepannya.

"Kangen bangetttt" ucap Meisha tersenyum senang. Marvin melihat kearah Meisha yang sedang tersenyum sambil menonton.

MY BAD HUSBAND || MARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang